SOLOPOS.COM - Harian Jogja/ Gigih M. Hanafi

Seni Patung Jogja diharapkan menjadi lebih bisa dinikmati masyarakat dengan adanya rencana pemasangan patung di Jalan Margo Utomo

Harianjogja.com, JOGJA – Sepuluh pematung menyambangi Kantor Walikota Jogja untuk meminta izin memajang karya-karya mereka di Jalan Margo Utomo (Jalan Mangkubumi). Pemajangan ini tentu sedikit berbeda dengan yang ada di Jalan Malioboro.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Ketua Asosiasi Pematung Indonesia (API) Jogja Komroden Haro mengatakan bahwa API akan menggelar Jogja Street Sculpure Project. Rencananya kegiatan ini akan diadakan pada 29 Oktober mendatang.

“Kami ingin tidak hanya membawa patung dari gudang dipajang di jalan raya saja. Kami ingin memberikan konsep yang menyatu, jadi nantinya karya ini bisa menyatu dan membuat lebih indah. Bukan tampil sebagai pembeda,” kata Komroden di Kantor Walikota Jogja, Selasa (1/9/2015).

Komroden mengatakan sebanyak 35 pematung akan bergabung di sini ajang ini. Mereka bahkan sudah membuat beberapa sketsa patung di Jalan Margo Utomo. Ada beberapa yang berbentuk kritik sosial namun ada juga yang konsepnya untuk hiburan saja.

“Jelas berbeda dengan yang ada di Jalan Malioboro, kami memiliki konsep yang matang bahkan beberapa sudah melakukan survei. Namun pada dasarnya kami tidak ingin menyaingi yang ada di Jalan Malioboro namun harapannya patung-patung kami bisa melengkapi,” jelas Komroden.

Komroden sendiri sudah memiliki konsep patung yang terbuat dari ribuan pensil. Patung itu akan bergambar manusia yang sedang belajar. Ini menjadi kritikan pergeseran makna kota pendidikan yang dulu dan sekarang.

“Ada juga beberapa teman yang ingin membuat patung tokoh kartun Spiderman sedang makan nasi bungkus. Dan masih banyak lagi tentunya,” jelas Komroden.

Walikota Jogja Haryadi Suyudi mengaku menyambut baik kegiatan ini. Harapannya ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat untuk lebih menghargai karya seni dan budaya. Tentu saja agar tidak hanya menempatkan patung di gudang, namun akan disusun agar patung lebih terkonsep.

“Kalau bisa nanti tidak hanya di Jalan Malioboro atau Jalan Margo Utomo saja, namun luas lagi ke jalan-jalan lain, semisal Jalan Solo. Di sana juga tidak kalah ramai dengan dua jalan utama di Jogja itu. Kalau bisa nanti jalan-jalan di Kota Jogja menjadi etalase karya seni dan budaya,” kata Haryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya