SOLOPOS.COM - Logo Sensus Ekonomi 2016. (bandungkota.bps.go.id)

Mereka takut, bahwa sensus yang dilakukan berkaitan dengan penghasilan itu ujung-ujungnya akan dikenai suatu pajak.

Harianjogja.com, WONOSARI – Sensus ekonomi 2016 sudah berakhir sejak Selasa (31/5/2016). Namun Badan Pusat Statistik (BPS) masih memiliki waktu hingga 15 Juni untuk proses penyempurnaan data, mulai dari penyisiran warga tercecer hingga pengiriman data ke tingkat provinsi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari penelusuran yang dilakukan harianjogja.com, Rabu (1/6/2016), ternyata masih ada warga yang belum menyajikan data dengan benar, karena jawaban saat dilakukan kuisioner hanya asal jawab. Mereka takut, bahwa sensus yang dilakukan berkaitan dengan penghasilan itu ujung-ujungnya akan dikenai suatu pajak.

Pernyataan ini, salah satunya diungkapkan oleh Sudarti, pedagang kelontong di Kecamatan Semin. Menurut dia, saat dilakukan sensus hanya menjawab sekenanya. Contohnya, saat ditanya mengenai berapa kali intensitas belanja barang dagangan dalam seminggu, ia hanya menjawab sekali. “Saya belum paham manfaat dari pendataan, sehingga saya asal jawab saja,” ungkapnya. Padahal ia mengaku dalam satu minggu bisa bisa berbelanja dagangan sebanyak tiga kali bahkan lebih.

Sudarti mengaku sensus itu sudah dilakukan sekitar awal Mei. Sebagai tanda telah dilakukan pendataan tersebut maka di tempat jualanya diberikan stiker tentang sensus ekonomi 2016.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bu Sri, pemilik warung makan di Kota Wonosari. Dia mengaku takut untuk membeberkan secara terang-terangan terkait dengan survei yang dilakukan petugas. Alasanya, ia menyakini jika menjawab jujur maka akan ada pajak yang harus dibayar oleh pedagang. “Sekenanya saja saya saat menjawab,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi BPS Gunungkidul Endarto tidak menampik adanya kemungkinan warga yang tidak menjawab seluruh pertanyaan petugas dengan jujur. Namun ia mengaku sudah melakukan berbagai antisipasi, mulai dari pendekatan personal hingga pemilihan petugas yang berasal dari wilayah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya