SOLOPOS.COM - ilustrasi aktivitas bengkel mobil (JIBI/Solopos/Dok.)

Sensus ekonomi 2016 di DIY menunjukkan sejumlagh gambaran kondisi masyarakat terbaru

Harianjogja.com, JOGJA — Perdagangan besar maupun eceran serta perawatan kendaraan bermotor di DIY mampu menyerap sekitar 339.810 tenaga kerja dengan jumlah unit usaha paling banyak dibandingkan sektor lain. Pemda DIY akan menjadikan data sensus ekonomi 2016 sebagai referensi utama dalam menentukan kebijakan agar lebih pro masyarakat kecil.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Berdasarkan data sensus ekonomi 2016, jenis usaha perdagangan eceran, besar dan perbengkelan ini memiliki jumlah paling banyak di DIY menembus angka 188.517 usaha. Dari jumlah itu mampu menyerap 339.810 tenaga kerja, dengan rincian 288.677 dari skala usaha mikro kecil (UMK) dan 51.133 dari skala usaha menengah besar (UMB). Potret usaha ini tersebar di Kota Jogja 25.241 usaha dengan 83.911 tenaga, Sleman 53.486 usaha sebanyak 109.324 tenaga, Bantul 51.065 usaha berikut 83.911 tenaga, Kulonprogo ada 25.336 usaha menampung 39.801 tenaga dan Gunungkidul 33.389 usaha yang mempekerjakan 49.924 karyawan.

Kepala Badan Pusat Statistik DIY JB. Priyono menyatakan potret usaha ini menjadi aktivitas ekonomi terbesar di DIY, seperti perdagangan eceran, perdagangan besar dan reparasi kendaraan bermotor.

“Kategori usaha ini mampu memberikan kontribusi PRDB DIY sebantak 9.46 persen,” ungkapnya akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya