SOLOPOS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Dialog Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Inna Garuda Malioboro Jogja, Rabu (4/5/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Sensus Ekonomi 2016 dimulai, pengusaha diminta jujur melaporkan omzetnya

Harianjogja.com, JOGJA-Sensus Ekonomi 2016 sudah dimulai sejak 1 Mei lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) meminta para pengusaha untuk melaporkan besaran omzet sesuai kenyataan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Jangan diturunin lah [omzetnya]. Laporkan sesuai yang ada,” kata Deputi
Bidang Statistik dan Jasa BPS RI Sasmito Hadiwibowo dalam Dialog Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Inna Garuda Malioboro Jogja, Rabu (4/5/2016).

Keterbukaan data ini penting untuk mendukung pemerintah dalam mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.

Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh, selain sektor pertanian, akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian, berikut dengan informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu, juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.

Kepala Bappeda DIY Tafif Agus Rayanto mengatakan, pengusaha yang didatangi petugas sensus tidak perlu takut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.

“Sensus ini tidak ada hubungannya dengan pajak tapi ini untuk analisis kepentingan nasional,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya