SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

Sensus ekonomi akan digelar di DIY tahun depan

Harianjogja.com, BANTUL– Badan Pusat Statistik (BPS) DIY akan melaksanakan sensus ekonomi mulai 2016 mendatang. Kegiatan yang digelar secara nasional itu dilakukan untuk mendapatkan potret ekonomi di masing-masing daerah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala BPS DIY Bambang Kristianto mengatakan, hasil sensus ekonomi tersebut akan menjadi dasar keputusan yang akan diambil pemerintah untuk program pembangunan. Sebab, setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat.

“Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret perekonomian di DIY. Hasilnya akan menjadi landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Rencana Sensus Ekonomi 2016 di kantor BPS DIY, Selasa (22/9/2015).

Dia menjelaskan, pendataan akan dilakukan di seluruh sektor usaha secara menyeluruh, kecuali sektor pertanian. Sensus ekonomi, sambung Bambang, dilakukan untuk menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non-pertanian. Selain itu, hasil sensus ekonomi juga akan menjadi rujukan bagaimana sebenarnya daya saing bisnis di Indonesia, khususnya di DIY.

“Tidak hanya pemerintah, manfaat sensus ekonomi ini juga akan dirasakan oleh para pengusaha, akademisi dan masyarakat. Pengusaha misalnya, akan mengetahui berapa banyak pesaingnya, target pasar dan sebagainya,” kata Bambang.

Menurutnya, pemetaan potensi (level) ekonomi berdasarkan wilayah, jenis dan pelaku usaha, benchmarking pendapatan domestik bruto (PDB/PDRB), ketenagakerjaan, dan lain-lain, akan menjadi acuan untuk pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

Jika itu dilakukan, maka akan terbentuk basis data dan benchmark Updating Integrated Business Register (IBR) potensi ekonomi di masing-masing daerah.

“Dengan begitu, maka karakteristik usaha menurut skala usaha?, pemetaan daya saing bisnis menurut wilayah, hingga tinjauan prospek bisnis dan perencanaan investasi di DIY bisa diketahui,” terang Bambang.

Dia berharap agar para pelaku usaha yang bergerak dalam pelbagai bidang bersikap terbuka dan kooperatif dengan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 mendatang. Sikap tersebut dilakukan untuk menghasilkan data ekonomi yang valid. Apalagi, Indonesia akan mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Kami sendiri merangkul masing-masing asosiasi pengusaha untuk menyukseskan sensus ekonomi ini. Kami akan mengundang KADIN [Kamar Dagang dan Industri] DIY, Apindo [Asosiasi Pengusaha Indonesia] dan asosiasi-asosiasi lainnya,” tuturnya.

Sementara, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS DIY Mainil Asni menjelaskan, terdapat 15 sektor ekonomi yang akan disensus, seperti sektor pertambangan, konstruksi, perhotelan, perdagangan hingga jasa-jasa. Adapun responden untuk sensus tersebut meliputi para pelaku usaha dari berbagai skala, mulai dari mikro hingga skala besar.?

“Kami akan membedakan lebih dulu mana industri kreatif dan industrinya sendiri. Sebab, potensi ekonomi industri kreatif di Jogja besar, namun wujudnya masih dalam angka prosentase,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya