SOLOPOS.COM - Ilustrasi tersangka pelaku tindak kejahatan. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sleman berusia 17 tahun, ditangkap karena mengedarkan psikotropika jenis alprazolam

 
Harianjogja.com, SLEMAN-NR, pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) berusia 17 tahun, ditangkap karena mengedarkan psikotropika jenis alprazolam. Peredaran dilakukan di kalangan pelajar dan teman sebayanya dengan dijual dalam paket kecil seharga Rp20.000.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pelaku ditangkap bersama barang bukti berupa 44 pil alprazolam, uang tunai Rp480.000, 1 ponsel yang diletakkan di dalam kardus ponsel. Kapolres Sleman, AKBP Burkan Rudi Satria mengatakan jika pelaku telah menjual narkotika tersebut sejak 2 tahun silam. “Konsumsi dan jual sejak 2 tahun lalu, uangnya untuk senang-senang,” terangnya, Rabu (5/7/2017).

Diketahui jika NR, warga Kasihan, Bantul merupakan pelajar di salah satu SMA di Kota Jogja. Narkotika tersebut dijual dalam bentuk paketan berisi 10 butir dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000.

Benda haram ini kemudian ditawarkan ke teman sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya. Dalam sekali penjualan, ia mendapatkan keuntungan berkisar Rp10.000.

Ikut ditangkap bersama tersangka ialah DI, 26, warga Sewon, Bantul yang juga menjadi pemasok NR. Keduanya ditangkap Satresnarkoba Sleman di depan Pom Bensin Kadipiro, Kasihan. Karena masih berusia di bawah umur, NR tidak ditahan dan dikenakan wajib lapor sementara DI ditahan di Polres Sleman.

Kasat Narkoba Polres Sleman, AKP Toni Riyanto menguraikan jika penjualan narkotika tersebut dilakukan melalui sms ataupun telpon. Tersangka bersama pembelinya kemudian janjian untuk bertemu untuk mengambil pesanan tersebut meski juga ada yang langsung diantarkan. Modusnya, pertemuan dilakukan di pom bensin ataupun di halaman toko berjejaring.

Berdasarkan pengakuan tersangka, sebagian besar pembelinya menggunakan narkotika karena merasa sulit tidur atau iseng belaka. NR sendiri, tambah AKP Toni, tidak setiap hari menggunakan pil tersebut meski sudah bertahun-tahun mengkonsumsinya. “Hanya pakai setiap mau main ke mana, begitu pengakuannya,” ujar dia.

Namun, pil tersebut dinilai sudah memberikan dampak buruk kepada remaja tersebut karena daya ingatnya sudah mulai menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya