SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Diduga karena tidak kuat menahan tekanan dan rasa malu setelah dituduh melakukan pelecehan seksual kepada anak, Suraji, warga Kampung Gendeng, Kelurahan Baciro, mengakiri hidupnya

 
Harianjogja.com, JOGJA--Diduga karena tidak kuat menahan tekanan dan rasa malu setelah dituduh melakukan pelecehan seksual kepada anak, Suraji, warga Kampung Gendeng, Kelurahan Baciro, mengakiri hidupnya dengan menggantung diri, Jumat (7/7/2017).

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kakak Suraji yang bernama Surono menyampaikan adiknya sempat dihakimi masa pada Minggu (2/7/2017) malam oleh sekelompok orang karena dianggap telah melakukan perbuatan tidak terpuji pada dua anak yang masing-masing berumur empat setengah dan tujuh tahun.

Setelah dipukuli ramai-ramai, Kata Surono, kemudian adiknya diperintahkan untuk membayar uang sebesar Rp25 juta serta diusir keluar kampung sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Kedua tuntutan tersebut dituangkan dalam surat pernyataan yang telah disepakati oleh Suraji. “Padahal kami sekeluarga sudah siap membayar ganti rugi. Saya uda narik uang Rp15 juta. Anggota keluarga yang lain juga sudah siap patungan. Mungkin karena dia tidak tahu [kami siap membayar], pusing atau apa, akhirnya bunuh diri,” jelas Surono sebelum pemakaman Suraji dilangsungkan.

Menurut Surono, orang-orang yang menghakimi adiknya secara sepihak terus menerus menekan Suraji agak mau membayar uang ganti rugi. Karena jika tidak setuju membayar, kasus akan di bawa ke meja hijau. Dan Suraji pun mengiyakan semua tuntutan warga lewat pembubuhan cap jari di surat keterangan.

Ia mengatakan tidak tahu persis apa benar adiknya melakukan pelecahan seksual atau tidak. Tapi menurut kabar yang Surono dengar, adiknya tidak mencabuli kedua anak tersebut. “Kalau anak-anak, kan, jujur. Menurut pengakuannya, tidak ada hubungan seksual. Tapi kemaluan anak-anak tersebut dipegang oleh adik saya,” jelasnya.

Semenjak kejadian tersebut, Suraji kemudian diungsikan ke rumah saudaranya yang berada di Jalan Timoho 121 A. Di salah satu kamar rumah itu juga Suraji menghembuskan nafas terakhirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya