Jogja
Kamis, 13 Juni 2013 - 16:45 WIB

SEPUTAR JOGJA : Lagi, Pedagang XT-Square Tagih Janji Manajemen

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pedagang XT-Square JIBI/Harian Jogja/Eva Syahrani

Foto Pedagang XT-Square
JIBI/Harian Jogja/Eva Syahrani

JOGJA-Pedagang XT-Square khususnya di Zona Kerajinan menagih janji manajemen BUMD Jogjatama Vishesha selaku pengelola pasar seni dan kerajinan tersebut karena hingga waktu yang ditentukan belum dipenuhi.

Advertisement

“Ada beberapa janji yang belum diwujudkan oleh manajemen padahal sudah melewati waktu yang dijanjikan. Ada apa dengan manajemen XT-Square,” kata Ketua Paguyuban Pedagang XT-Square Tri Harso Wibowo di Jogja, Kamis (13/6/2013).

Menurut dia, sejumlah janji yang pernah disampaikan oleh manajemen dan hingga kini belum bisa terpenuhi tersebut adalah mempertemukan paguyuban pedagang dengan asosiasi biro perjalanan wisata pada awal Mei dan melakukan program menjemput tamu hotel untuk diajak berbelanja ke XT-Square pada akhir Mei atau awal Juni.

Advertisement

Menurut dia, sejumlah janji yang pernah disampaikan oleh manajemen dan hingga kini belum bisa terpenuhi tersebut adalah mempertemukan paguyuban pedagang dengan asosiasi biro perjalanan wisata pada awal Mei dan melakukan program menjemput tamu hotel untuk diajak berbelanja ke XT-Square pada akhir Mei atau awal Juni.

“Semua janji itu belum terlaksana sehingga membuat para pedagang semakin bertanya-tanya. Alasan yang dikemumakan manajemen juga dirasa kurang tepat,” katanya.

Tri Harso atau yang kerap disapa Kang Bedjo tersebut menyatakan, manajemen XT-Square beralasan bahwa pertemuan dengan asosiasi biro perjalanan wisata tidak bisa segera diwujudkan karena pengurus sedang sibuk.

Advertisement

Pedagang, lanjut dia, menyayangkan tidak fokusnya manajemen untuk melakukan tugasnya.

“Padahal, sebentar lagi sudah memasuki musim libur panjang sekolah. Libur sekolah hingga Lebaran adalah momentum yang tepat apabila ingin menghidupkan XT-Square,” katanya.

Akibat tidak adanya kejelasan dari manajemen pengelola, lanjut Kang Bedjo, gerakan Ayo Buka yang sempat digulirkan pedagang pada awal April pun tidak terasa gaungnya.

Advertisement

“Pada awal gerakan, sudah 90 persen pemilik kios buka. Namun, tidak adanya tindak lanjut dari manajemen maka saat ini banyak kios yang tutup. Kios yang buka hanya sekitar 40 persen,” katanya.

Mengenai berbagai kegiatan kesenian dan budaya yang digelar di XT-Square, menurut Kang Bedjo tidak dapat mendongkrak pembelian karena segmen utama konsumen di pasar seni dan kerajinan itu adalah wisatawan luar daerah yang membutuhkan oleh-oleh, bukan penduduk lokal.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pemasaran BUMD Jogjatama Vishesha Widihasto Wasana Putra mengatakan, sudah berupaya melakukan pertemuan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta untuk membawa tamu hotel ke XT-Square. “Rencana akan terus dimatangkan. Targetnya sebelum Lebaran,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif