Jogja
Jumat, 27 Desember 2013 - 18:26 WIB

SEPUTAR JOGJA : Macet dan Macet, Titik Nol Paling Padat

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJAKepadatan lalu lintas di Kota Jogja diperkirakan masih tinggi hingga usai liburan akhir tahun dan liburan sekolah. Dari pemantauan Dinas Perhubungan Kota Jogja, Jumat (27/12/2013) kepadatan terjadi di beberapa titik jalan.

Kepadatan paling terasa selama beberapa hari ini terjadi di simpang Serangan. Kepadatan di wilayah itu terasa menjelang siang sekitar pukul 10.00 WIB. Menjelang sore dan petang hingga malam kepadatan masih terus terjadi.

Advertisement

Kepadatan di kawasan itu terjadi dari berbagai arah, baik dari arah utara, barat dan timur. Intensitas kendaraan dari arah selatan terhitung paling kecil dibanding arah lainnya.

Simpang Gondomanan juga mengalami kepadatan dari berbagai arah. Persimpangan ini merupakan salah satu persimpangan vital di Kota Jogja. Namun karena ruas jalan di persimpangan ini memiliki luas yang cukup, kepadatan kendaraan masih terhitung mudah terurai.

Bus-bus pariwisata dan kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat dari berbagai arah mendominasi kepadatan lalulintas dari arah timur. Ke arah timur lagi, persimpangan Permata juga terpantau padat.

Advertisement

Simpang empat Tugu Kota Jogja dan persimpangan Jl. Magelang juga terpantau padat. Namun diantara kepadatan sejumlah titik lalulintas, kawasan Titik Nol Kilometer menjadi kawasan yang paling padat dalam beberapa hari ini.

Kepadatan di kawasan Titik Nol hampir terjadi sepanjang hari mulai pukul 09.00 WIB hingga tengah malam. Kepala Bidang Rekayasa Lalulintas, Dinas Perhubungan Kota Jogja Windarto menjelaskan khusus kawasan Titik Nol Kilometer kepadatan kian terasa dengan banyaknya kendaraan (khususnya bus pariwisata) menaikkan dan menurunkan penumpang di kawasan Jl. KH Ahmad Dahlan.

Rata-rata bus-bus tersebut menurunkan penumpangnya untuk berwisata belanja di kawasan Malioboro maupun di Sekaten.

Advertisement

“Kawasan Titik Nol yang paling padat. Dari pemantauan kami jalan di sekitar KH Ahmad Dahlan digunakan untuk pemberhentian kendaraan padahal kapasitasnya cukup kecil,” kata Windarto Jumat (27/12/2013).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif