SOLOPOS.COM - Foto Embusan Merapi JIBI/HarianJogja/IST

Foto Embusan Merapi
JIBI/HarianJogja/IST

JOGJA-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memprediksi hujan abu seperti yang terjadi pada Jumat (14/6/2013) pekan lalu akan sering terjadi sehubungan masih tingginya curah hujan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala BPPTKG, Subandriyo mengatakan munculnya asap putih kecoklatan disusul hujan abu yang melanda kawasan Srumbung Magelang karena di dalam ada rongga kawah Merapi masih ada endapan abu.

Ada kemungkinan saat itu dipicu oleh kejadian gempa bumi di Tasikmalaya Jawa Barat.

“Akhir akhir ini juga ada pengaruh hujan yang masih tinggi sehingga terbentuk tekanan hidrotermal dan terjadi hembusan asap,” kata Subandriyo disela menjadi narasumber Bimbingan Teknis Kehumasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di The Jayakarta Hotel Jogja, Selasa (18/6/2013).

Peristiwa yang hampir sama akan kembali terjadi apabila hujan masih terus berlangsung. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak menjadi ancaman serius. Intensitas kegempaan dari pos pemantau Merapi juga dilaporkan normal.

“Ngga ada gempa vulkanik, guguran sedikit yang bukan bersumber dari kawah, masih normal,” jelas Subandriyo.

Hanya saja BPPTKG mengimbau kepada pendaki agar tidak berlama-lama berada di puncak. Maksimal kurang lebih satu jam saja, untuk menghindari semburan gas sewaktu-waktu muncul dari kawah puncak Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya