SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sampai Selasa (8/12/2015), serapan anggaran baru mencapai 62,91%.

 

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Uang palsu (Dika Irawan/JIBI/Bisnis)

Uang palsu (Dika Irawan/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, SLEMAN-Mendekati akhir tahun, serapan anggaran di Kabupaten Sleman masih terbilang rendah. Sampai Selasa (8/12/2015), serapan anggaran baru mencapai 62,91%.

Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Sleman, Rini Murti Lestari, mengatakan hal tersebut disebabkan pengajuan pembayaran pengadaan barang dan jasa yang menumpuk di akhir tahun. Menurutnya serapan anggaran sebesar 62,91% belum termasuk anggaran gaji pegawai.

Agar tidak mendekati akhir tahun, Pemkab Sleman membatasi pengajuan pencairan anggaran dengan rekanan paling lambat 21 Desember. “Kalau pengajuan melebihi tanggal itu [21 Desember] maka harus pakai tanda tangan bupati,” ungkap Rini, Selasa.

Saat ini, angka realisasi anggaran nongaji pegawai mencapai Rp1,14 triliun dari total anggaran 2015 nongaji sebesar Rp1,81 triliun. Dana yang dianggarkan meliputi pengadaan barang dan jasa serta proyek fisik.

Rini menyampaikan, anggaran terbesar pertama untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan terbesar kedua adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP).

Lebih detail, Seksi Perbendaharaan DPKAD Sleman, Wijaya Sari memaparkan, dari total anggaran Disdikpora sebesar Rp484 miliar baru terpakai Rp247 miliar atau 51,16%. “Tunjangan profesi pengajar belum diberikan kan diberikan empat kali,” tuturnya menjelaskan alasan rendahnya serapan dana di Disdikpora .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya