Jogja
Kamis, 30 Agustus 2012 - 09:20 WIB

Serapan Belanja Daerah Gunungkidul Disorot

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengakselerasi program-program yang telah direncanakan agar serapan belanja daerah tidak rendah.

Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul Arif Setiadi mengatakan Gunungkidul mendapat tambahan kekuatan belanja sebesar Rp 90 miliar.

Advertisement

“Kekuatan itu berasal dari pendapatan daerah dan pemanfaatan Silpa [sisa lebih penggunaan anggaran],” kata Arif kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Arif mengatakan pendapatan daerah itu sebesar Rp48 miliar, yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp11 miliar, dana perimbangan Rp5 miliar serta pendapatan lain-lain sebesar Rp32,7 miliar.

“Pemanfaatan Silpa 2011 sebesar Rp42 miliar,” katanya.

Advertisement

Tambahan kekuatan belanja ini dinilainya bagus. Realisasi pendapatan daerah telah mencapai 54% pada semester pertama. Namun, realisasi belanja daerah dinilainya buruk.

“Baru terserap 35% atau sebesar Rp1,25 triliun. Parahnya, serapan belanja langsung hanya 17%,” katanya.

Adapun serapan belanja tidak langsung mencapai 43%. Menurutnya, apabila serapan rendah, program-program yang telah direncanakan dapat menumpuk di akhir tahun.

Advertisement

“Kalau programnya enggak jalan, pertumbuhan ekonomi bisa jadi rendah,” katanya.

Arif mengatakan pemerintah perlu mempercepat pelaksanaan program-program yang telah direncanakan supaya pertumbuhan ekonomi tidak rendah.

“Program itu misalnya pembangunan-pembangunan infrastruktur,” katanya.

DPRD Gunungkidul membahas persoalan ini dalam rapat Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Angggaran Sementara (PPAS) untuk Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif