Jogja
Jumat, 21 Oktober 2011 - 14:40 WIB

Sering mendung, petani tembakau di Sleman panen lebih awal

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Sejumlah petani tembakau di Sleman mengaku memanen tembakaunya lebih awal karena cuaca sering mendung. Mereka khawatir jika hujan turun, panenan tembakaunya akan rusak. Tak heran jika di beberapa daerah, harga jual tembakau sudah mulai turun.

Di Kecamatan Ngaglik, pekan lalu, harga tembakau bisa mencapai Rp250.000 per kilogramnya, kini hanya bisa dijual Rp175.000 per kilogramnya.

Advertisement

Salah satu petani di Dusun Ngudal, Sariharjo, Ngaglik, Sutiyem mengaku jika harga tembakau kini sudah mulai turun. Menurutnya, penurunan harga ini dipicu hujan yang sudah mulai terjadi di beberapa daerah.

“Banyak pengepul dan perajang tembakau sudah mulai pilih-pilih dan kasih harga murah. Makanya kami memilih memanen tembakau karena harga tembakau sudah mulai turun dari harga normal,” ujar Sutiyem pada Harian Jogja, Jumat (21/10).

Hal senada juga dikatakan petani tembakau di Dusun Gondang Luntung, Sariharjo, Ngaglik, Marsinah, yang ingin memanen lebih awal. Dia mengaku takut, jika tanaman tembakaunya terkena hujan harganya langsung terjun bebas.

Advertisement

“Harga tembakau yang sudah kena air hujan sekali saja sudah turun hingga setengah harga normal. Mending dipanen lebih awal saja biar harganya masih bisa dapat normal,” ujar Marsinah.

Ketua Asosiasi Pedagang Tembakau DIY, Suwarji mengaku jika harga tembakau memang sudah mulai turun. Dia mengatakan jika saat ini petani banyak yang mejual tembakau seri dua dan tiga, bukannya seri satu.

“Kalau seri dua dan tiga sudah pasti turun harganya karena kualitasnya juga turun. Sementara kalau panenan tembakau seri satu kami masih mau membeli dengan harga Rp200 per kilogramnya,” ujar Suwarji.(Harian Jogja/Joko Nugroho)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif