Jogja
Selasa, 1 Maret 2016 - 04:21 WIB

SERTIFIKASI GURU SLEMAN : Lolos Seleksi, 232 Orang Dituntut Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Sertifikasi guru Sleman, terdapat 12 orang yang tak gagal

Harianjogja.com, SLEMAN- Dari 244 guru peserta sertifikasi, 232 guru saja yang dinyatakan lolos tahun ini. Hanya 12 peserta saja yang dinyatakan tidak lolos.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Sleman Arif Haryono menjelaskan, sertifikat pendidik merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi dan kualitas pribadi guru sebagai pendidik. Dia mengingatkan, status guru bersertifikat itu juga menuntut profesionalitas.

“Guru pemegang sertifikat harus profesional dan memiliki komitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan,” katanya di sela-sela pemberian sertifikasi guru di Hotel Prima SR, Senin (29/2/2016).

Dengan menerima sertifikat, guru memperoleh hak untuk mendapatkan peningkatan kesejahteraannya. Hal itu diatur dalam UU No.14/2005. Pemberian tunjangan sertifikasi pendidik tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja, kapasitas, dan profesionalias guru.

Advertisement

“Tahun ini hanya 12 guru yang dinyatakan tidak lolos sertifikasi. Sebaliknya, dari 244 guru peserta sertifikasi, 232 guru yang dinyatakan lolos,” jelasnya.

Sementara Bupati Sleman Sri Purnomo (SP) berharap, dengan menerima sertifikat, guru dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi dan loyalitas untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara. Guru juga dituntut menumbuhkan kreativitas dan inovasi guru dalam pembelajaran dan model pembelajaran.

Proses sertifikasi guru, kata SP, bukanlah sekadar upaya memenuhi seluruh persyaratan sertifikasi namun menjadi proses menuju perbaikan, peningkatan kualitas diri, dan profesionalitas pendidik. Semakin banyak guru di Sleman ini yang memperoleh sertifikat pendidik, berarti kualitas para peserta didik harus lebih baik dari tahun lalu.

Advertisement

“Guru yang bersertifikat harus bisa menghasilkan out put yang lebih baik, jika dibandingkan dengan guru yang belum bersertifikat,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif