SOLOPOS.COM - ilustrasi gempa (Antara)

Solopos.com, JOGJA — Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan satu sesar aktif baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni bernama Sesar Mataram. Satu sesar di DIY menjadi satu dari ratusan sesar baru yang ditemukan BRIN.

Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan data pemutakhiran sesar aktif yang dilakukan BRIN di wilayah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, dan Kalimantan, menmukan banyak sesar aktif baru.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

“Banyak sesar aktif baru yang telah ditemukan selama berjalannya studi tersebut dari semula hanya sekitar 70-an di tahun 2010 menjadi 250-an lebih di tahun 2017 dan sampai sekarang jumlahnya terus bertambah,” ujar Danny sebagaimana dilansir dari website resmi BRIN.

Sesar aktif tersebut dijabarkan dalam Peta Deagregasu Bahaya Gempa Indonesia untuk Perencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Tahan Gempa yang dikemas dalam sebuah buku dan diluncurkan pada akhir tahun lalu.

Danny mengatakan di DIY terdapat Sesar Opak yang menyebabkan gempa pada 2006. Dalam pemetaan terbaru, ditemukan sesar aktif anyar bernama Sesar Mataram.

“Studi yang dilakukan antara lain studi survei geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi. Sesar Mataram berasosiasi dengan offset stream, tetapi belum ada studi yang lebih detail,” ujar Danny.

Selain Sesar Mataram, di Jawa juga terdapat Sesar Baribis–Kendeng yang sekarang disebut sebagai Java Backtrust. Di peta 2017, Java Backtrust ini sudah pernah dipetakan, tetapi datanya belum lengkap.

“Terusan Sesar Baribis–Kendeng ke arah Jakarta sampai ke Anyer kemungkinan besar akan dimasukkan ke peta selanjutnya. Pemetaan Sesar Baribis-Kendeng atau Java Backthrust di wilayah DKI Jakarta dilakukan berdasarkan data seismik refreksi, morfologi, dan juga survei lapangan. Akan ada studi lanjutan yang lebih detail lagi ke arah Jakarta kota,” ujar Danny.

Sementara, di Cianjur ada Sesar Cimandiri. Gempa Cianjur pada 21 November 2022 dengan magnitudo 5,6 berpusat di 15 kilometer barat laut dari Sesar Cimandiri.

Adapun Sumatera sudah sangat sering diteliti, tetapi banyak yang belum diketahui karakteristik sesar aktifnya.

“Termasuk sesar aktif utama. Banyak sekali struktur sekunder dari Sesar Sumatera yang belum terpetakan.

Danny mengatakan di Indonesia Timur juga sudah banyak studi sesar aktif dalam lima tahun terakhir di Sesar Palokuro dan Sesar Matano. “Penambahan informasi sesar aktif tersebut berbanding lurus dengan perkembangan studi dan detail yang dilakukan. Semakin detail studi yang dilakukan semakin banyak informasi juga yang bisa didapatkan,” ucap Danny.

BRIN menyebut pemetaan sesar aktif ini berguna untuk perencanaan infrastruktur bangunan tahan gempa yang aman dengan mengedepankan manajemen bencana. Tujuannya meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi resiko bencana dan meminimalkan kerugian jiwa dan harta benda.

Banyak sekali sesar aktif yang sebagian sudah diteliti dan dipetakan, tapi banyak pula yang belum diketahui, sehingga masih diperlukan investigasi detail untuk mengetahui karakterisasi sumber gempa di Indonesia, terutama pada wilayah padat penduduk.

Sementara, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (21/2/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menunggu hasil kajian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja tentang Sesar Mataram.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan telah berkoordinasi dengan Stasiun Geofisika Kelas I Sleman pada pekan lalu tentang kemungkinan adanya Sesar Mataram.

Menurut dia hasil kajian dari BMKG akan menjadi dasar BPBD DIY untuk menyusun peta risiko bencana gempa bumi yang baru apabila Sesar Mataram.

“Akan kami buat di mana saja titik rawan bencana gempa bumi. Jadi nanti akan muncul peta risiko kalau memang ada ancaman di situ,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Studi Gempa, BRIN Temukan Sesar Aktif Baru di DIY Bernama Sesar Mataram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya