SOLOPOS.COM - Tim SAR dan PMI sedang melakukan evakuasi mayat korban tanpa identitas yang ditemukan di aliran Sungai Progo, bawah Jembatan Duwet, Dusun Salam, Desa Banjarharjo, Jumat (2/2/2018).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kepolisian Sektor Kalibawang berhasil menguak identitas mayat laki-laki yang ditemukan di bawah Jembatan Duwet, Sungai Progo

 
Harianjogja.com, KULONPROGO--Kepolisian Sektor Kalibawang berhasil menguak identitas mayat laki-laki yang ditemukan di bawah Jembatan Duwet, Sungai Progo, Dusun Salam, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Jumat (2/2/2018).

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Kapolsek Kalibawang Komisaris Polisi Endang Suprapto menjelaskan, identifikasi yang dilakukan oleh Polres Kulonprogo menggunakan alat identifikasi sidik jari mambis, menunjukkan bahwa laki-laki berusia sekitar 40 tahun itu bernama Cecep Wahyudin. Dari identitas korban diketahui ia memiliki alamat Kampung Cibeuleh, Tasikmalaya, Propinsi Jawa barat.

Hingga kini belum ada laporan warga Kalibawang yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Sehingga dugaan sementara, korban hanyut terbawa arus deras sungai yang berasal dari hulu Sungai Progo dan terbawa hingga ke Kalibawang.

“Kami masih menyelidiki kasus ini lebih mendalam,” ujar Endang, Jumat sore.

Sebelumnya, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di bawah Jembatan Duwet, aliran Sungai Progo, Dusun Salam, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Jumat (2/2/2018). Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan tak berpakaian, hanya mengenakan celana panjang berwarna hitam.

Pemilik warung tak jauh dari jembatan, Marsih mengatakan, mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang melintas di jembatan pada sekitar pukul 07.50 WIB. Orang tersebut mengaku melihat sebentuk benda mirip dengan tubuh manusia.

“Orang itu bilang ke suami saya, kemudian waktu dicek memang benar itu mayat laki-laki. Kalau dilihat kok sepertinya bukan warga sini,” kata dia.

Perempuan berusia 35 tahun itu mengatakan turut mengecek mayat yang saat itu terlihat dalam posisi tengkurap dan sedikit miring karena tersangkut pada batu besar. Ia sendiri mengaku hanya melihat jelas kepala, rambut dan tangan.

“Suami saya kemudian melapor ke polisi,” ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, datang tim SAR DIY, PMI, Brimob dan relawan lainnya untuk melakukan evakuasi korban. Proses evakuasi menghabiskan waktu sekitar dua jam, mengingat titik lokasi jenazah berada pada sekitar 20 meter di bawah tebing.

Jenazah akhirnya berhasil diangkat ke atas jembatan, ditarik menggunakan tali khusus. Petugas medis Puskesmas setempat selanjutnya melakukan pemeriksaan visum awal terhadap jenazah lelaki berusia sekitar 40 tahun itu.

Relawan PMI Kulonprogo, Dicky Setiawan mengungkapkan, proses evakuasi jenazah terhitung memakan waktu lama. Hal itu dikarenakan ketinggian dan tingkat kecuraman tebing, selain itu aliran arus sungai sangat deras. Pada pelipis korban juga ditemukan luka bekas benturan.

“Diperkirakan sudah berada di dalam air sekitar dua atau tiga hari. Kulit sudah membusuk, mengelupas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya