SOLOPOS.COM - Ilustrasi/wikipedia.org

Ilustrasi/wikipedia.org

KULONPROGO—Dalam kurun waktu setahun, 12 penderes (penyadap) nira kelapa jatuh saat memanjat pohon kelapa, satu di antaranya tewas. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah berupaya membantu keamanan penderes, namun alat keamanan masih belum banyak digunakan warga.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Hal itu diungkapkan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat melayat di rumah duka Naryono, 57, di pedukuhan Anjir, desa Hargorejo, Kokap, Senin (3/12/2012) pagi. Naryono meninggal karena jatuh saat menyadap kelapa.

Hasto mengatakan upaya membantu keamanan penderes kelapa telah dilakukan melalui Dinsosnakertrans Kabupaten dan Provinsi DIY dengan memberi dan menyosialisasikan bantuan alat pengaman dalam memanjat kelapa. “Namun peralatan yang diberikan itu tidak bisa dengan mudah diterima para penderes,” ungkapnya.

Ia menyebutkan ada tiga kelompok penderes di desa Hargorejo telah dibantu 70 alat pengaman. Nyatanya, kasus kecelakaan penderes masih terjadi. Data yang masuk sepanjang tahun 2012, kecelakaan para penderes  mencapai 12 namun yang jatuh saat memanjat kelapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya