SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemuda Indonesia sudah memiliki kemampuan untuk menjadi wira usaha, tinggal mental dan pemikiran untuk bisa mandiri yang perlu digenjot.

 

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Pengunjung memilih baju batik yang dipamerkan saat Gebyar UKM 2014 di Atrium Solo Square Mall, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/9/2014). Pameran dan lelang hasil karya produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), koperasi, dan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan akses bisnis dan jaringan penjualan. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Pameran produk UMKM (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN-Menggapai sebuah perubahan membutuhkan perbedaan. Hal ini tidak bisa ditawar lagi, sebab jika hanya mengandalkan rutinitas maka akan sangat sulit dan butuh waktu lama mencapai perubahan tersebut. Berani keluar dari nyaman tetap semangat dan berani memasang target tinggi.

Hal ini dikatakan Trainer sekaligus motivator termuda no 1 di indonesia Mr. Syafii Efendi saat seminar nasional kewirausahaan 2015 bertajuk Better Live with Action Kewirausahaan Muda Mandiri dalam Persaingan ASEAN di Gedung B Kampus Stikes Aisyiyah, Jumat (25/12). Acara ini diselenggarakan Indonesian Entreprenuer Club (IEC) dengan SE menegement dan BEM Stikes Aisyiyah.

“Kita harus fokus pada yang dikerjakan serta abaikan hal yang tidak berkepeningan dengan kita. Pengusaha harus berani mengesampingkan yang kurang baik atau kurang penting,” jelas Syafii saat memotivasi ratusan anak muda di Jogja.

Pria 24 tahun ini menambahkan yang harus dilakukan calon pengusaha muda, yakni fokus memperbaiki diri. Mengubah fokus tidak hanya berkeinginan mencari kerja setelah lulus kuliah namun bisa memiliki dan tidak terpancang latar pendidikan yang dimiliki.

“Apalagi dalam hitungan hari gelombang masyarakat dalam ekonomi ASEAN akan diberlakukan. Fakta ini tentu akan membawa banyak konsekuensi, seperti persaingan dunia kerja yang semakin ketat hingga lapangan kerja semakin sempit. Belum lagi nilai uang semakin menurun tapi kebutuhan terus meningkat,” kata Syafii.

Pendiri Indonesia Entrepreneur Club (IEC) memang melakukan road show untuk merubah mindset anak-anak muda di Indonesia. Dia berharap tercipta satu juta pengusaha muda Indonesia pada 2040.

“Saya akan membuka mindset anak-anak muda di Jogja bagaimana menjadi pengusaha sukses dan menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja, bukan menjadi pekerja. Kita harus mulai berani menghadapi jaman,” kata pria kelahiran Medan itu.

Menurut Syafii pemuda Indonesia sudah memiliki kemampuan untuk menjadi wira usaha, tinggal mental dan pemikiran untuk bisa mandiri yang perlu digenjot. MEA bisa menjadi peluang bagi pengusaha muda karena akan banyak tawaran yang masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya