GUNUNGKIDUL-Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY memeriksa 12 sampel jajanan anak sekolah di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Baru Wonosari, Selasa (18/6/2013).
Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi peredaran jajanan mengandung bahan berbahaya.
Ketua Tim Sampling BBPOM DIY Muchib Basuki mengatakan, dari 12 sampel yang diperiksa ditempat tidak ditemukan bahan berbahaya.
“Hasilnya negatif dari bahan berbahaya seperti Formalin, Borak, dan Rodamin B [pewarna pakaian],” katanya.
Dari beberapa makanan yang diperiksa petugas BBPOM di kantin sekolah maupun depan sekolah adalah jajanan siomay, tempura, telur gulung dan kerupuk berwarna mencolok. “Semuanya memenuhi syarat,” ucap Basuki.
Rizqy Amalia Rohmah selaku staf Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen, BBPOM DIY menambahkan, pemeriksaan jajanan sekolah akan rutin dilakukan selama tahun 2013 ini. Setidaknya ada 70 SD yang menjadi target pemeriksaan di Provinsi DIY dengan alat pemeriksaan laboratorium keliling.
Selain memeriksa, BBPOM juga melakukan sosialisasi kebersihan dan keamanan jajanan di sekolah kepada guru dan anak-anak sekolah. “Jangan mudah tertarik dengan jajanan hanya karena warna,” kata Rizqy.
Rizqy mengimbau agar masyarakat memperhatikan jajanan yang bebas 3 hal. Yaitu Fisik, Kimia dan Microbiologi. Pertama dari fisik seperti bungkus jajanan yang menggunakan staples. Kimia yaitu mengandung bahan berbahaya seperti formalin.
Sementara Microbiologi, dilihat dari kebersihannya. “Pilih tempat jajan yang bersih, jauh sampah dan asap kendaraan” uujarnya.