Sidang kasus klithih digelar kembali di Pengadilan Negeri Jogja
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Harianjogja.com, JOGJA – Sidang lanjutan kasus pembacokan yang mengakibatkan Ilham Bayu Fajar, 16, warga Banguntapan, Bantul kembali digelar di Pengadilan Negeri Jogja, Rabu (5/4/2017).
Baca juga : KEKERASAN BANTUL : 5 Pembacok Siswa MUHI Diringkus, Siapa Mereka?
Dalam sidang kedua ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan enam orang saksi untuk menguatkan dakwaan.
Dua dari enam saksi adalah Tedy Efriansyah selaku ayah korban dan Fernanda Surya Pangestu, kakak korban. Sidang digelar tertutup di ruang khusus anak PN Jogja, karena terdakwa masih dibawah umur. Masing-masing saksi memberi keterangan untuk enam terdakwa secara bergantian.
Dalam jeda sidang, Tedy keluar dengan raut wajah emosi. Ayah korban ini merasa jengkel melihat wajah terdakwa yang tidak menunjukan perasaan bersalah dalam ruang sidang. Bahkan ia menilai justeru terkesan menantang dan bangga atas perbuatan yang telah dilakukannya.
“Terutama eksekutornya matanya melotot kepada kakak almarhum [Fernanda Surya Pangestu] di ruang sidang. Kelihatan menantang,” ungkap Tedy.
Tedy pun sempat meminta Majelis Hakim untuk melihat ke arah terdakwa karena salah satu terdakwa seolah menantang. Ia pun meminta saksi Fernanda untuk tenang dan tidak terpancing emosi saat memberikan kesaksian. Tedy juga sempat menunjukan wajah salah satu terdakwa yang sempat main ke rumahnya.
Ia meyakini aksi kekerasan yang dilakukan enam terdakwa tidak tiba-tiba melainkan sudah direncanakan. “Ini aksi kriminal, biadab, sudah terorganisir, bukan lagi kenakalan remaja,” tegas Tedy.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
