Jogja
Minggu, 24 November 2013 - 20:47 WIB

SIMULASI BENCANA : "Korban Gempa Bergelimpangan di Patuk"

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gempa bumi mengguncang kawasan Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Seketika korban berjatuhan tertimpa reruntuhan dan pohon. Darah berceceran, jeritan pertolongan bersahut-sahutan di setiap sudut.

Suasana pun kian mencekam, Minggu (24/11/2013) siang. Sejurus kemudian tiba bantuan pertolongan dari sejumlah orang termasuk Palang Merah Indonesia (PMI). Relawan sejumlah korban sesuai tingkatan luka yang dialami korban, kategori merah, kuning dan hijau.

Advertisement

Ambulans bolak-balik mengangkut korban menuju rumah sakit. Selanjutnya korban dibawa dibawa menuju tempat penampungan yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi evakuasi. Korban kemudian dirawat di tenda darurat.

Rentetan kejadian itu merupakan simulasi penanganan bencana yang dilakukan Korp Sukarela (KSR) Unit I PMI Kota Jogja, di Lapangan Dusun Salaran, Ngoro-oro.

Panitia penyelenggara simulasi bencana, Dwias Zulfikharisma, mengatakan simulasi dilakukan selama satu hari untuk 38 anggota baru KSR Unit I PMI Kota Jogja yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) selama dua bulan.

Advertisement

“Simulasi harus dilakukan sebagai aplikasi dari materi teori,” katanya, kemarin.

Dari rentetan simulasi penanganan bencana itu, kata Dwias, ternyata ditemukan beberapa kesalahan. Di antaranya, petugas tidak memetakan korban sesuai dengan kondisi kritis dan tidaknya. Peserta pelatihan malah menandu korban yang diketahui sudah meninggal dunia sementara korban yang bernyawa masih banyak.

Ketua KSR PMI Kota Jogja Prawoto mengatakan semua peserta yang dilatih merupakan anggota dari masyarakat umum dan mahasiswa sebagai bekal sehingga saat menghadapi bencana semua anggota PMI harus sudah siap menolong.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif