SOLOPOS.COM - Sejumlah guru SDN Glagaharjo bekerja bakti membangun sekolah (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Sejumlah guru SDN Glagaharjo bekerja bakti membangun sekolah (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Waktu belum menunjukkan pukul delapan pagi ketika rombongan siswa sekolah dasar berseragam batik dan olahraga berjalan beriringan dengan membawa sabit. Jarak 500 meter telah dilewati tidak menyurutkan semangat bergegas mereka.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Sesampainya di tempat mimpi disemai, siswa mulai bekerja membersihkan halaman gedung yang masih penuh dengan rumput liar, sebagian juga ikut mencabut pasak-pasak yang menancap di tanah. Tampak beberapa orang dewasa turut bekerja, mulai dari mencangkul hingga ikut mendirikan tiang sebuah bangunan.

Suasana di atas terjadi di Desa Glagaharjo, saat puluhan siswa beserta guru sekolah di desa tersebut mendatangi gedung sekolah permanen. Bangunan yang didirikan dari bantuan PT Pupuk Kaltim tersebut berada di utara sekolah selter yang sebelumnya mereka tempati.

“Inilah sekolah dengan bangunan permanen yang akan kami tempati segera,” ujar Rumiyatun, guru SD Glagaharjo, seusai kerja bakti, Rabu (2/5).

Bangunan masih setengah jadi akan tetapi kami senang bisa menempati gedung permanen setelah setahun belajar di selter. SDN Glagaharjo pada 2010 lalu terdampak erupsi Merapi, sehingga pembelajaran dipindah ke selter sejak Maret 2011.

Meski sekolah selter memiliki keterbatasan, kata dia, banyak kenangan tidak terlupakan. “Murid seringkali kehilangan konsentrasi karena suasana sekitar selter gaduh, truk-truk pengangkut pasir yang bising lalu lalang, belum lagi kalau hujan deras, atap sekolah yang terbuat dari seng terdengar berisik,” kenang dia.

Kendati demikian, sambung Rumiyatun, 140 siswa SDN Glagaharjo tidak mempunyai pilihan lain daripada tidak bersekolah sama sekali.
Kepindahan sekolah ke gedung permanen, menurutnya, akan membuat siswa lebih konsentrasi dalam belajar, walaupun saat ini kondisi bangunan setengah jadi.

“Ya siswa jadi tersita waktu belajarnya untuk kerja bakti, walaupun kami tetap mengusahakan tidak melibatkan siswa kelas VI yang sedang sibuk persiapan UAN,” terang dia.

Rumiyatun menguraikan siswa sempat protes mengapa setiap hari selalu kerja bakti sehingga kegiatan seperti itu digilir. “Ini hari kedua pindahan, jadi harap maklum saja kalau kursi dan meja kelas belum terpasang,” tukas dia.

Cindy, siswi kelas III SDN Glagaharjo, mengaku senang menempati gedung baru karena dapat bersekolah seperti siswa kebanyakan lainnya. “Ada gedung sekolah dan tidak lagi di selter,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya