Jogja
Sabtu, 10 September 2011 - 11:04 WIB

Siswa SD Srunen 3 hari tidak sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Orang tua wali siswa SD Srunen Glagaharjo Cangkringan tetap datang ke gedung sekolah lama, Sabtu (10/9). Praktis selama tiga hari berturut-turut puluhan siswa ini tidak sekolah karena tidak ada guru yang datang mencari anak didiknya.

Sikap orang tua wali ini masih berlanjut karena tidak ada kejelasan dari pengelola sekolah atau pemerintah. Keinginan masyarakat adalah gedung sekolah yang berada di kawasan rawan bencana Merapi Dusun Srunen ini digunakan kembali.

Advertisement

“Pagi ini masih ada yang datang ke sekolah lama, tapi karena tidak ada guru yang datang mereka terus pulang,” ujar Komite Sekolah, Agralno, Sabtu (10/9).

Ia menyayangkan pemerintah melakukan pembiaran kepada orang tua wali dan siswa. Seharusnya ada upaya untuk memfasilitasi keinginan masyarakat untuk belajar kembali di gedung SD Srunen dusun Srunen Glagaharjo Cangkringan ini.  “Sampai sekarang saya belum diajak musyawarah,” kata Agralno.

Sementara itu di sekolah darurat SD Srunen yang berada di shelter Banjarsari siswa yang masuk sebanyak 22 siswa. Jumlah itu mengalami peningkatan dari hari sebelumnya yang hanya 16 siswa, namun lebih sedikit pada hari pertama dengan kehadiran 27 siswa.

Advertisement

Plh Kepala Sekolah SD Srunen Prihyanto mengatakan tingkat kehadiran lebih banyak dibandingkan hari Jumat (9/9). Dari jumlah yang hadir adalah siswa berasal dari padukuhan Singlar, Srunen dan Kalitengah Kidul. Sedangkan siswa dari Kalitengah Lor belum ada yang datang sama sekali. “Dari Kalitengah Lor belum ada yang datang, mudah-mudahan hari Senin depan bisa semua hadir,” harap Prihyanto.

Upaya dari pengelola sekolah sudah dilakukan dengan melakukan pendekatan persuasif kepada orang tua wali murid. Namun karena banyaknya orang tua wali yang ada, belum bisa dilakukan kepada semua orang tua wali.

Dalam waktu dekat, Disdikpora akan mengundang Komite Sekolah dan perwakilan orang tua untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini. “Nanti orang tua murid akan diundang ke dinas menyesuaikan jadwal Kepala Dinas,” katanya. (HARIAN JOGJA/Akhirul Anwar)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif