SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMP N 2 Patuk bergotong royong membersihkan pagar yang roboh. (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Sejumlah siswa dan guru bergotong royong membersihkan runtuhan tembok sepanjang 15 meter dengan ketinggian sekitar tiga meter.

 

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pasca ambruknya pagar tembok sekolah SMP N 2 Patuk, Senin (5/3/2018) yang lalu, sejumlah siswa dan guru bergotong royong membersihkan runtuhan tembok sepanjang 15 meter dengan ketinggian sekitar tiga meter.

Kepala Sekolah, SMP N 2 Patuk, Dalno Legowo mengatakan kegiatan tersebut merupakan rutin sebenarnya untuk bersih sekolah, namun karena beberapa hari yang lalu pagar tembok ambruk, kegiatan itu difokuskan untuk membersihkan puing-puing runtuhan.

“Hari ini kami bersihkan sementara, karena rawan juga. Rencana nanti untuk sementara akan ditutup dengan seng bekas, karena juga masalah anggaran belum ada. Tapi kemarin sudah ada dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Gunungkidul yang datang setelah kejadian,” ujarnya Jumat (9/3/2018).

Dalno menduga kerusakan tembok sekolahnya itu tidak hanya disebabkan masalah hujan yang lebat, namun lebih pada konstruksi bangunan yang kuarang baik. Selain itu juga, pengaruh getaran jalan yang ada menyebabkan kerusakan.

“Saya sebagai orang awam ya menduga karena getaran jalan karena ada semacam polisi tidur itu, dulu yang di pinggir jalan kan juga rencana ada ruangan, tetapi karena dirasa banayak gangguan getaran itu jadi dipindahkan,”katanya.

Dia berharap ke depannya pihak rekanan dapat memperhatikan konstruksi dengan baik, karena saat ini juga beberapa pagar tembok juga sudah mulai retak dan dikhawatirkan akan rubuh juga.

Dalno mengatakan untuk sementara tembok yang masih retak, menunggu rekomendasi dari dinas terkait, tidakan apa yang mesti diambil.

Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan pihaknya sudah mengimbau ke masyarakat terkait peningkatan intensitas curah hujan, yang diprediksi sampai, Sabtu (10/3/2018).

“Kami sudah menginfokan ke masyarakat untuk berhati-hati selama hujan lebat itu, melalui saluran radio. Kami juga sudah sampaikan ke Kecamatan-kecamatan saat droping logistic,” ujarnya.

Untuk kesiapsiagaan BPBD, Gunungkidul sendiri, Edy mengatkan kordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), serta para relawan dan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) dan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya