SOLOPOS.COM - Foto Rumah Tempat Pembunuhan Dirobohkan Warga JIBI/Harian Jogja/Sunartono

Foto Rumah Tempat Pembunuhan Dirobohkan Warga
JIBI/Harian Jogja/Sunartono

Rumah tempat pembunuhan di Dusun Gatak 1 Selomartani Kalasan Sleman dirobohkan warga. Apa yang melatarbelakangi aksi warga itu?

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Rumah berukuran sekitar 8 X 10 meter itu sudah delapan tahun tak berpenghuni..Kanan kiri rumah berlantai beton itu tak terawat. Sampah dan rumah laba-laba ada di hampir setiap sudut ruangan. Genteng biasa berwarna bata merah dengan lengkap aliran listrik.

Rumah milik keluarga Choirul Anwar. Menurut keterangan warga rumah itu merupakan harta gono gini antara Choirul Anwar dengan istrinya Tari. Tetapi berdiri di atas tanah warisan milik keluarga Tari.

Tetapi rumah itu tiba-tiba menjadi sorotan banyak orang. Warga gempar dan gemas dengan keberadaannya. Setiap kali orang melintas di depannya menyempatkan diri berhenti menyaksikan, menjawab penasaran. Mengapa?

Karena menjadi tempat pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Riya Puspita Restanti, pelajar SMK YPKK 3 Sleman. Di rumah kosong itulah siswa kelas XI itu dihabisi nyawanya setelah sebelumnya diperkosa tujuh pria yang satu di antaranya anggota kepolisian. Rumah tembok itu menjadi pusat rekonstruksi atas kasus yang membelit ketujuh tersangka yang digelar Polres Sleman beberapa waktu lalu.

Tetapi Jumat (31/5) kemarin rumah itu sudah tak berbentuk lagi. Rata dengan tanah. Sisa-sisa kayu atap tertata rapi di sampingnya. Beberapa di antaranya sudah dibakar. Sisanya menurut informasi akan dibakar Minggu (2/6).

Genteng lusuh diberdirikan rapi di pelataran halamannya. Ada kursi sofa lusuh coklat yang menjadi salah satu tempat duduk tersangka pun disingkirkan di bawah pohon pisang.

Reruntuhan bangunannya pun tertata rapi mengarah ke tengah. Tak melebihi dari luas rumah. Bongkahan tembok yang menjadi material tak berguna itu menjadi saksi bisu kekejaman ketujuh tersangka.

Sunyi, sepi tidak ada suara apapun di sekitar bangunan yang diruntuhkan itu. Meski rumah warga berjarak hanya beberapa meter saja dari ‘mantan’ rumah kosong itu. Hanya suara gesekan dua helai daun pisang kering yang menimbulkan irama pelan.

Kemudian dipadu dengan suara rantai sepeda milik Warno, 70, yang melintas kemudian berhenti. Warno termasuk warga desa setempat yang mengetahui adanya pembongkaran rumah. Meski usianya sudah sedikit uzur tapi ingatan dan fisiknya tampak manjur.

“Sudah jadi kesepakatan semua warga dan aparat saat dibongkar,” ujar Warno saat menanggapi pertanyaan Harianjogja.com kemarin.

Pembongkaran rumah yang menjadi sumber kasus itu ternyata sudah dilakukan pada Minggu (26/5) lalu. Bukan hanya puluhan tetapi ratusan warga yang menyisihkan waktu untuk merobohkannya. Mereka merobohkannya dengan hati tanpa ada anarki. Semangat untuk menjadi warga yang lebih baik.

Jauh dari tindakan keji seperti pembunuhan. Dengan demikian keputusan itu diambil bukan tanpa alasan.

Menurut Warno, jika rumah tetap dibiarkan berdiri membuat warga sekitar terus mengingat peristiwa itu. Warga tertekan secara psikologis. Bukan saja anak-anak namun juga orangtua yang ikut merasakan dampaknya. Untuk melintas di dekatnya saja warga malas.

Padahal di dua sisi sampingnya menjadi jalan ruas utama warga. Karena itulah mereka sepakat meruntuhkannya. “Pemilik rumah sudah mengizinkan,” ujar Warno.

Jika sudah dihancurkan dan tak ada lagi yang berdiri. Maka warga tak lagi merasakan ketenangan. Mereka bisa melupakan tragedi pahit yang mencoreng hitam dusunnya.

“Sekarang jadi lebih lega, anak-anak berani lewat. Orangtua bisa melupakan. Bahwa seakan tidak ada kasus [pembunuhan] itu,” ucap Sabar warga lain.

Setyo Hidayat alias Joko yang juga orangtua korban pun merasa lega dengan keputusan warga. Menurutnya ada kepedulian yang besar dari warga Selomartani untuk benar-benar membersihkan kampung.

“Saya sudah diberitahu. Itu inisiatif warga sana sendiri,” ucapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Sleman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya