Jogja
Sabtu, 20 Juli 2013 - 20:11 WIB

SISWI MENINGGAL AKIBAT OSPEK : Disdik Bantul Tutupi Penyebab Kematian Anindya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

Harianjogja.com, BANTUL — Pemkab Bantul menutup-nutupi kasus tewasnya siswi kelas 1 SMK 1 Pandak Anindya Ayu Puspita,16, dikarenakan menjalani hukuman semimiliter saat mengkuti Masa Orientasi Siswa (MOS) yang diwajibkan sekolah.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikemenof) Bantul Masharun Gazhali membantah meninggalnya Anindya karena mengikuti kegiatan semimiliter. Yaitu dihukum Panitia MOS agar melakukan jumping jack (di pemberitaan sebelumnya ditulis squat jump) sebanyak sepuluh kali.

“Sampeyan saja yang menulis begitu. Saya dilapori, itu habis salat Asar, sebelum baris berbaris sudah meninggal. Saya nggak percaya karena nggak ada laporan seperti itu [karena dihukum jumping jack],” kata Masharun ditemui Sabtu (20/7/2013).

Padahal Panitia MOS yang merupakan kakak kelas Anindya dalam wawancara yang direkam banyak media di RS PKU Muhamadiyah Jumat (19/7) petang dengan jelas mengatakan, Anindya sempat dihukum jumping jack sebanyak sepuluh kali sebelum pingsan lalu meninggal dunia.

Advertisement

Seusai wawancara dengan panitia MOS yang juga siswa SMK 1 Pandak itu, tampak sejumlah orang memanggil-manggil namanya. Setelah itu, panitia MOS tersebut menjadi sulit diwawancarai media.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif