SKANDAL DANA HIBAH PERSIBA : Pejabat Ngeyel Korupsi, Tanggung Sendiri Akibatnya ..!!

ilustrasi

Harian Jogja.com, BANTUL—Bupati Bantul, Sri Suryawidati, menyatakan seluruh anak buahnya yang melakukan tindak pidana korupsi dipersilahkan menanggung sendiri akibatnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pernyataan Bupati itu disampaikan setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY menyebut Bantul sebagai daerah paling banyak terdapat kasus korupsi dibanding daerah lainnya di DIY. Di Bantul sendiri ditemukan 41 kasus korupsi.

“Kalau ngeyel [korupsi] tanggung sendiri akibatnya,” kata Ida geram saat ditemui wartawan, Selasa (24/9/2013).

Menurut Ida, sapaan akrab Bupati, ia sudah berupaya membuat kebijakan pencegahan tindak korupsi di Bantul, di antaranya dengan membuat pakta integritas antikorupsi yang ditandatangani seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Bantul.

Terkait pengembalian dana hibah klub sepak bola Persiba senilai Rp741 juta ke kas daerah pada Juli-Agustus 2013,  Ida menyatakan pengembalian dilakukan karena ada kelebihan pembayaran biaya perjalanan Persiba ke luar daerah kepada biro perjalanan. Dan pengembalian itu sudah dikomunikasikan dengan BPK.

“Dana itu tidak boleh digunakan sebelum persoalan hukumnya selesai. Saya lupa dana itu masuk pos apa, kalau enggak salah masuk pos dana tak terduga,” kata Ida.

Ida juga mengakui dirinya yang memerintahkan Inspektorat melakukan pemeriksaan dana hibah Persiba pada Juni 2013. “Saya ingin tahu sebenarnya ada apa dengan Persiba,” tutur isteri tersangka korupsi dana hibah Persiba Idham Samawi itu.

Ia menegaskan, hasil pemeriksaan dapat diketahui oleh publik, karena bukan dokumen rahasia seperti yang diklaim Inspektorat selama ini. “Enggak ada yang rahasia, mungkin Inspektorat salah sebut saja,” katanya.