SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman segera membangun saluran air yang rusak akibat ambrolnya Jembatan Pentingsari Umbulharjo, Cangkringan, Rabu (11/1) lalu. Diharapkan dalam waktu dekat air yang mengaliri pertanian seluas 62 hektare di wilayah Pakem bisa terpenuhi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) Sleman, Widi Sutikno menjelaskan, rusaknya irigasi dari bendung Kali Kuning mengancam 62 hektare lahan pertanian sawah. Kondisi ini harus segera dipikirkan bersama untuk jangka panjang menghadapi musim kemarau.
“Dengan kondisi seperti itu harus segera dipikirkan bersama, terutama menghadapi musim kemarau terkait aliran Kali Kuning yang mengairi 62 hektare lahan pertanian,” kataya dalam siaran pers yang diterima Harian Jogja, Jumat (13/1).
Dinas SDAEM memiliki dua program penanganan jangka pendek yakni pemasangan pralon yang dimasukkan di dalam aliran kali. Opsi lain membuat saluran terbuka dengan ukuran kurang lebih satu hingga dua meter menggunakan alat berat. Dari alur Kali sungai akan dibuat saluran langsung untuk mengalirkan air melalui jalur irigasi.
Namun untuk pembuatan saluran air memakai pralon memiliki kelemahan. Di saat ada aliran lahar Merapi dengan membawa material, pralon berpotensi tersumbat. “Solusi tepat sesuai kondisi di lapangan dengan pembuatan saluran air,” imbuhnya.
Untuk membuat saluran air ini, Dinas harus bernegosiasi dengan warga maupun pihak terkait karena lahan yang akan dipakai membuka saluran air ditanami pepohonan sengon. Lahan itu merupakan wedi kengser, tetapi oleh warga sekitar dimanfatkan untuk bercocok tanam dan berkebun.
“Negosiasi dengan warga kini terus diintensifkan untuk mempermudah alat berat masuk ke lokasi,” tuturnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)