SOLOPOS.COM - ilustrasi (khalidmustafa.info)
ilustrasi (khalidmustafa.info)
SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman manargetkan 150 paket pengerjaan akan dilakukan melalui lelang elektronik atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Agoes Soesilo Endiarto menjelaskan, lelang selama 2011 dilakukan untuk 33 paket. Sebanyak 30 paket di lingkungan Pemkab Sleman dan tiga paket lainnya di luar Pemkab Sleman.
“Pada 2011 lalu ada 33 paket atau sekitar 13,56 persen yang pakai LPSE, penghematan pagu anggarannya cukup besar. Pada 2012 ini Pemerintah menargetkan di atas 30 persen sekitar 150 paket pekerjaan akan melalui sistem lelang LPSE,” kata Agus, Kamis (9/2).
Menurutnya, layanan pengadaan secara elektronik mutlak diperlukan sesuai dengan Perpres No. 54 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. Pelaksanaan e-Procurement (proses pengadaan barang/jasa berbasis web yang diselenggarakan oleh LPSE), kata dia, mampu mewujudkan prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa, meningkatkan penawaran yang masuk, mengurangi benturan dan hambatan fisik serta mempercepat pemberantasan korupsi.
Dalam APBN atau APBD 2012 sekurang-kurangnya 75% dari seluruh belanja dan 40% belanja Pemda yang dipergunakan untuk pengadaan barang dan jasa wajib menggunakan LPSE.
Agus menambahkan, tahun ini LPSE Kabupaten Sleman meningkatkan kemampuan perangkat LPSE. Jaringan LPSE telah mempergunakan dua server guna menanggulangi gangguan sistem serta meningkatkan jaringan internet hingga 11 Mbps dari yang sebelumnya hanya 5 Mbps.
Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap pelaksanaan e-Procurement dapat meningkatkan efisiensi pengadaan barang dan jasa. Pegawai yang terlibat dalam penyelenggaraan lelang pun tidak perlu takut dalam proses pengadaan barang dan jasa tersebut. “Dengan sistem layanan tersebut, prosedur dan sistem sudah baku dan transparan,” ujarnya. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)