Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja
JOGJA—Gedung SMA ’17’ sampai Rabu (7/3) siang ini masih diduduki puluhan laki-laki yang mengenakan pakaian preman. Akibatnya, siswa ketakutan sementara fokus guru dalam memberikan pendidikan menjadi terganggu.
Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023
Kepala sekolah SMA ’17’, Suyadi menjelaskan, sekolah tetap berupaya seoptimal mungkin untuk menenangkan siswa dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sutadi mengaku, puluhan laki laki tersebut tetap menduduki sekolah sejak kedatangan mereka pada Senin (5/3) lalu.
Suyadi menjelaskan, secara fisik mereka tidak mendapatkan ancaman, namun secara psikis kondisi tersebut diakuinya sangat mengganggu.
Monica Mariyandini, siswi kelas 12 IPS mengaku terganggu dengan keberadaan para lelaki yang menduduki sekolah tersebut. Dia mengaku takut jika harus keluar sekolah saat istirahat karena tidak jarang mereka digoda. Ia mengaku saat ini dirinya harus fokus menyiapkan materi pelajaran guna menghadapi ujian pekan depan.
“Sejujurnya ya merasa terganggu, kami takut juga kalau istirahat harus bareng bareng keluar sekolah tidak berani sendirian. Untuk fokus belajar kami juga merasa terganggu, karena biasanya kami mendapatkan tambahan materi setelah ada peristiwa ini jadi tidak dilakukan,” tandasnya. (ali)