SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo dianggap terlalu mendiskriminasikan perhatian terhadap pendidikan tingkat menengah atas.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Selama ini Pemkab selalu mencurahkan perhatian lebih kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kota Binangun. Adapun Sekolah Menengah Atas (SMA) dibiarkan begitu saja perkembangannya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Galur menyatakan pihaknya sangat terkena imbas kebijakan berat sebelah yang diterapkan Pemkab dalam dunia akademik ini. Dampaknya secara langsung terhadap sekolahnya adalah semakin menurunnya jumlah siswa di SMA Negeri 1 Galur.

Padahal menurutnya keberadaan sekolahnya menjadi satu-satunya institusi akademik di wilayah Galur. Tapi ternyata semakin tidak diminati calon siswa karena banyaknya siswa yang lebih memilih SMK.

“Selama ini hanya SMK yang selalu diberikan perhatian. Bahkan Pemkab dalam pernyataan resmi justru menganjurkan kepada masyarakat untuk menjadikan SMK sebagai jenjang pendidikan di tingkat atas karena sifatnya yang luwes, setelah lulus langsung terampil bisa kerja,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Galur, Mujadi kepada Harian Jogja, Selasa (15/1/2013)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya