SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SMA Negeri 1 Sleman meraih ISO

Harianjogja.com, SLEMAN- SMAN I Sleman mendapatkan Sertifikat ISO. Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan oleh PT TUV Indonesia. Penyerahan sertifikat tersebut diberikan langsung oleh Direktur PT TUV Perwakilan DIY Sapto kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Sleman Arif Haryono.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Sleman Arif Haryono mengatakan, penerimaan sertifikat ISO tersebut menambah jumlah sekolah yang telah meraih ISO dari semula 20 sekolah menjadi 21 sekolah (17 SMK dan 4 SMA).

Pada 2016 mendatang, katanya, beberapa sekolah seperti SMAN I Godean, SMAN I Pakem, SMAN 1 dan 2 Ngaglik, SMAN Mlati dan SMAN Ngemplak direncanakan mendapat sertifikat yang sama.

“Target 2016 ada sekitar 10 SMA/SMK Negeri yang akan menerima sertifikat ISO. Prestasi yang telah diraih SMAN I Sleman ini, dapat menjadi pendorong bagi sekolah-sekolah yang lain untuk segara meningkatkan kualitasnya,” kata Arief melalui rilisnya, Minggu (27/12).

Dia berharap, sekolah yang menerima sertifikat ISO mampu mewujudkan manajemen sekolah dengan kualitas yang lebih baik. Sertifikat ISO tersebut, katanya, merupakan bukti pengakuan atas kualitas pendidikan di masing-masing sekolah di Sleman.

“Seluruh pihak tetap berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Hal ini dikarenakan tantangan yang dihadapi kedepan oleh dunia pendidikan justru semakin berat,” katanya.

Tantangan tersebut tidak lagi sebatas pada peningkatan kualitas proses kegiatan belajar mengajar (KBM) saja tetapi juga pada kualitas lulusannya. Dengan sertifikasi ISO, sekolah harus dapat membuktikan bahwa lulusannya mampu bersaing dengan lulusan sekolah-sekolah lainnya

Kepala SMAN I Sleman Hermintarsih mengakui, pekerjaan berat dalam meraih ISO telah terlampaui namun pekerjaan berat berikutnya dengan penerapan standar ISO disekolah untuk benar-benar dalam direalisasikan sehingga lebih meningkatkan mutu sekolah.

“Saat ini kami memiliki 20 kelas. Kelas 10 ada tujuh kelas, 11 ada tujuh kelas dan 12 ada enam kelas dengan jumlah murid 680 siswa diasuh oleh 35 guru PNS dan 8 guru non PNS,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya