SOLOPOS.COM - Ilustrasi Smart City (Youtube)

Smart City Bantul tersandung masalah bank data.

Harianjogja.com, BANTUL — Ketidakselarasan sistem yang dimiliki masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membuat Diskominfo Bantul sulit mengintegrasikan data untuk mewujudkan rencana Bantul Smart City. Hal tersebut dikarenakan tiap-tiap OPD menggunakan vendor berbeda dalam membangun aplikasi yang digunakan sebagai bank data.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca Juga : BUMD BANTUL : PDAM Tirta Dharma Sambut Smart City dengan Layanan Berbasis IT

Kepala Diskominfo Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengakui belum adanya koordinasi yang baik antar Diskominfo dengan OPD membuat vendor yang digunakan tidak seragam. Vendor yang berlainan tersebut berpengaruh pada perbedaan platform yang digunakan. Sehingga pihaknya mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan data antar OPD karena harus mengetahui kode sumber aplikasi satu per satu.

“Saat dibangun dulu ada yang tidak mencantumkan kode sumber, ini sedang kami data satu per satu,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (4/6/2017).

Menurut Nugroho, permasalahan sulitnya integrasi data ini tak hanya terjadi di Bantul saja namun hampir di seluruh daerah di Indonesia. Hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat Smart City tak dapat mewujud dalam waktu singkat. Namun ia menambahkan kini Pemkab Bantul sudah dalam tahap assesement untuk program Smart City. Pihaknya sedang mendata permasalahan, kebutuhan, dan solusi yang disiapkan untuk mewujudkan Bantul Smart City.

“Kami harap dua tiga bulan ini assesement sudah selesai,” ujarnya.

Nugroho menjelaskan Diskominfo juga sedang mempersiapkan salah satu kriteria smart city yakni harus terkoneksinya seluruh data dan layanan publik dengan cara membangun jaringan fiber optik yang menghubungkan kantor-kantor OPD di Bantul. Salah satunya adalah kantor Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kabupaten Bantul (UPUBKB) yang berada di luar kompleks perkantoran Pemkab Bantul.

Kepala Seksi PKB, Yohanes Ariyanto membenarkan pembangunan sistem tersebut. Menurutnya sebagai langkah awal, Diskominfo telah membangun menara pemancar untuk mempermudah lalu lintas data. Ia menjelaskan selama ini, UPUBKB sebenarnya terhubung dengan kantor Dinas Perhubungan yang berada di kompleks perkantoran Manding dengan internet wireless.

“Kalau ada jaringan fiber optik ini saat ada kendala bisa langsung berpidah ke jalur lain,” ucapnya. Yohanes mengatakan nantinya jika pengintegrasian sistem ini sudah selesai dilakukan, pelayanan publik dapat dipantau dengan mudah oleh pihak Pemkab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya