SOLOPOS.COM - Ilustrasi SMS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

SMS Mama minta pulsa dialami dua pejabat Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL –Setidaknya dua orang pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menjadi korban pembajakan akun BBM dan pesan singkat elektronik oleh orang tak bertanggungjawab. Akibat pembajakan ini, akun mereka digunakan untuk meminta sejumlah uang atau pun pulsa.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Beberapa pejabat yang akunya berhasil dibajak antara lain, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Eko Subiyantoro dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Edy Praptono. Dari nama kedua orang ini, peretas meminta uang kepada rekan kerja, anggota DPRD hingga awak media yang bertugas di Gunungkidul.

Dalam pesan BBM yang diterima oleh salah seorang wartawan, Eko Subiyantoro mau meminjam uang tunai sebesar Rp500.000. Peretas kemudian meminta untuk menransfer ke nomor rekening 0390582366 atas nama Ary Ardiansyah Putra.

“Saya baru tahu saat ditanya oleh salah seorang rekan. Kejadian ini berlangsung sejak tadi pagi [kemarin],” kata Eko kepada awak media, Kamis (26/11/2015).

Dia menjelaskan, tidak tahu asal muasal akun BBM miliknya bisa dibajak oleh peretas. Eko hanya tahu jika password miliknya telah berubah dan tidak bisa masuk lagi ke akun tersebut.

“Saya belum tahu apakah ada teman yang mengalami kerugian karena kejadian ini. atas peristiwa ini, saya mohon maaf dan saya meminta untuk tidak menanggapi apabila ada yang meminta mengatasnamakannya,” tutur mantan Sekretaris DPRD ini.

Masalah pembajakan akun tidak hanya terjadi pada Eko, sebab kejadian yang sama juga dialami oleh Kepala DPU Gunungkidul, Edy Praptono. Bedanya, ada orang dengan nomor baru mengaku sebagai Edy dan meminta untuk dikirimi pulsa.

“Saya baru tahu saat ada staf yang bilang bahwa tidak bisa mengirimkan pulsa karena saldonya tidak mencukupi, sebab sudah mengirimkan nominal pulsa Rp100.000 hingga 36 kali,” kata Edy.

Atas kejadian itu, Edy pun memosting penipuan yang mengatasnamakan dirinya ke akun facebook miliknya. Dalam postingan tersebut, ia mengunggah foto dan pernyataan diri tidak pernah pernah meminta pulsa hingga 36 kali, karena kartunya merupakan model pascabayar sehingga tidak bisa dikirimi pulsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya