SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)
Sekolah akan memulai simulasi pengerjaan soal UN dengan sistem esai.
Harianjogja.com, BANTUL–Sekolah di Bantul masih kebingungan terkait rencana penerapan soal esai untuk mata pelajaran matematika di ujian nasional (UN) 2018.
Wakil Kepala SMAN 3 Bantul Hastiti mengatakan, dirinya baru saja mengikuti sosialisasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul terkait antisipasi UN matematika berbentuk esai.
Dinas kata dia mengimbau para kepala sekolah di Bantul untuk mengajari siswa cara memasukkan simbol-simbol sederhana dalam komputer yang dibutuhkan dalam pengerjaan soal esai tersebut. Sedangkan untuk simbol-simbol yang lebih rumit, sekolah diminta mengajarkan secara bertahap kepada siswa-siswinya sebagai program tambahan sesuai dengan kebijakan sekolah.
Adapun simbol sederhana di komputer yang harus dipelajari tersebut, contohnya seperti alpha, beta, kurang, dan tambah. Adapun soal untuk UN matematika berbentuk esai kata dia akan dikemas sederhana, hanya berupa isian singkat. Siswa tidak perlu menjabarkan langkah untuk mengerjakannya.
Baca juga : UN Esai Terlalu Dipaksakan
Namun, Hastiti mengaku sekolahnya masih kebingungan terkait standar soal dan tipe soal simulasi yang akan diberikan kepada para siswa. Saat sosialisasi program UN matematika esai, persoalan tersebut tidak diberi tahu.
Menurutnya, dengan menggunakan simbol-simbol sederhana, otomatis soal yang diberikan juga akan sederhana. “Tapi sederhananya itu seberapa? Kami para kepala sekolah di Bantul masih meraba-raba untuk tipe soal simulasi yang akan kami berikan kepada siswa,” ujar Hastiti saat ditemui harianjogja.com di SMAN 3 Bantul, Jumat (22/12/2017).
Baca juga : UN Esai Dipastikan Hanya untuk Matematika
Saat ini sekolah-sekolah di Bantul sedang menunggu informasi selanjutnya dari Disdikpora terkait tipe soal yang akan digunakan. Untuk mengantisipasi UN Matematika berbentuk esai, SMAN 3 Bantul berencana mengadakan simulasi menjawab soal matematika menggunakan komputer. Simulasi tersebut akan diikuti 159 siswa kelas 12 di lab komputer berkapasitas 60 siswa.
“Nanti siswa akan simulasi bergiliran setiap pelajaran matematika kelas masing-masing. Tidak masalah. UNBK kemarin juga lancar-lancar saja,” kata dia.