Harianjogja.com, JOGJA—Mengatasi kemacetan dan situasi tak nyaman yang dikeluhkan warga Kota Jogja, Pemerintah Kota (Pemkot) tentu tak tinggal diam. Soal macet Dinas Perhubungan (Dishub) memiliki pandangan tersendiri.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja, Wirawan Hario Yudho angkat bicara soal kemacetan yang dikeluhkan warga Jogja. Pengertian macet bagi Yudho, panggilan akrabnya, agak berbeda.
Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024
Macet dia digambarkan dalam bentuk arus lalu lintas yang terkunci, hingga kendaraan yang ada sulit untuk berjalan. Namun, kepadatan yang membuat arus lalu lintas bergerak perlahan, terjadi tak hanya di Kota Jogja, melainkan di banyak kota-kota besar lainnya.
“Untuk di Kota Jogja, kepadatan terjadi di jam-jam tertentu, misalnya pagi atau sore hari. Memang hal ini mengurangi kenyamanan berlalu lintas. Sebelum Kota Jogja macet, kami telah dilakukan antisipasi,” jelas Yudho, belum lama ini.
Antisipasi tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan merekayasa arus lalu lintas dan mengimbau masyarakat untuk mulai melirik angkutan umum sebagai media transportasi di masa kini.
Tak cuma itu Dishub akan kembali menggalakkan program Sego Segawe dipadu dengan transportasi publik Trans Jogja. Selain itu pihaknya juga semakin mematangkan rencana strategis mewujudkan Kotabaru sebagai wilayah aman dan nyaman bersepeda.
Walikota Jogja, Haryadi Suyuti meminta masyarakat ikut semangat terus memberikan peranan, agar Kota Jogja tetap nyaman dihuni dan dikunjungi. Hal ini, dibaginya terkait ke dalam tiga hal, yakni kebersihan, ketertiban, kemanan.
“Mari kita wujudkan dan jaga ketiga hal ini, demi kita semua. Jogja milik kita, bukan hanya milik Pemkot, mari kita sama-sama membangun Kota Jogja,” terangnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
