SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kecamatan Sentolo ternyata belum bisa menyisir sampai ke seluruh pedukuhan.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Di Pedukuhan Demangan, Desa Demangrejo ada keluhan dari beberapa ibu rumah tangga yang menginginkan pemberdayaan terhadap kemampuan dan keterampilan mereka. Winarti, 30, pertama mengungkapkan adanya kesulitan yang dihadapi ibu-ibu rumah tangga di wilayahnya.

“Ibu-ibu rumah tangga di sini itu mayoritas tidak punya pekerjaan yang bisa membantu pemenuhan kebutuhan keluarga. Padahal kalau diberdayakan, kami yakin kemampuan kami bisa produktif,” ujarnya kepada Harian Jogja, Selasa (5/3/2013).

Ironisnya, ketika disinggung mengenai penyaluran kreativitas keluarga yang bisa dikembangkan melalui Posdaya, ibu satu anak ini justru tercengang. Dia ternyata tidak tahu apa itu Posdaya. “Lha Posdaya itu apa to? Saya belum tahu sama sekali,” tandasnya.

Selama ini menurutnya belum pernah ada sosialisasi mengenai kepada ibu-ibu rumah tangga di wilayah Demangan. Sementara Kepala Desa Demangrejo, Sugeng  membenarkan eksistensi Podaya di desanya memang belum sesuai harapan. Penyebabnya karena desa tidak memiliki cukup dana untuk merealisasikan Posdaya sampai ke pelosok pedukuhan.

“Pendapatan asli desa di sini saja masih sangat minim. Sangat tidak mungkin memaksakan untuk menerapkan Posdaya secara meluas. Sementara anjuran bupati kan setidaknya desa harus memiliki satu Posdaya, dan kami sudah punya satu di tingkat desa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya