SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengecer solar (Dok/JIBI/Solopos)

SPBU dan pengecer BBM di DIY siap beralih ke Pertalite

Harianjogja.com, JOGJA– Pemilik SPBU di Jl Godean Km 4 Banyuraden Dwi Cahyono mengaku sangat mendukung program ini agar masyarakat beralih ke bahan bakar yang kualitasnya lebih baik.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

“Di negara lain itu standarnya sudah pertamax. Ada juga yang setara pertalite. Kendaraan baru sekarang juga minimal bahan bakar harus RON 90 [pertalite],” kata dia, Sabtu (6/8/2016).

Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mendukung program ini. Ia juga akan kembali mengurangi nozzle premium untuk digantikan pertalite. Ia mengakui, penjualan pertalite belum maksimal karena masyarakat masih memilih premium yang lebih murah. Dalam sehari, rata-rata konsumsi pertalite di SPBU miliknya empat kilo liter (KL) hingga enam KL.

“Dulu saya punya enam nozzle premium. Sekarang tinggal empat. Lalu, akan saya kurangi lagi jadi dua nozzle premium saja,” ungkap dia.

Satu penjual bahan bakar eceran di Selomartani, Sleman Agus Taufan mengaku sudah mendapatkan sosialisasi dari SPBU tempat ia biasa membeli premium. Ia mengaku tidak masalah dengan kebijakan ini karena selisih harga premium dan pertalite cukup kecil.

“Saya masih mudah jualnya dan pembeli tidak akan keberatan untuk membelinya,” ujar dia.

Namun, ia berharap Pertamina bisa menjamin ketersediaan pertalite. Tujuannya, para pengecer pertalite tidak akan kesusahan untuk mendapatkan persediaan.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Dody Prasetya pernah mengatakan, program tersebut memang akan dilaksanakan dan tidak akan ada pengecualian. Jarak antar SPBU tidak terlalu jauh sehingga masyarakat bisa dengan mudah menjangkau SPBU.

“Rabu lalu, kita ketemu ESDM, BPH Migas, serta SKPD se-DIY. Saya sampaikan ke forum dan okay [disetujui],” ungkap dia.

Pertamina sudah melakukan sosialisasi secara intensif selama dua pekan. Dody mengatakan, kebijakan ini harus dilaksanakan sehingga masyarakat berangsur-angsur beralih ke pertalite atau bahan bakar dengan kualitas lebih baik. “Kalau enggak ya RON 88 terus,” kata dia.

Senior Sales Executive Retail VI Pertamina DIY dan Surakarta Henry Eko menjelaskan, sampai akhir Juli 2016, sudah ada 69 SPBU yang menjual pertalite. Namun, awal Agustus ini semua SPBU sudah mempercepat penyedian pertalite.

“Awal September nanti kami perkirakan bisa sampai 85 atau 90 SPBU yang jual pertalite dari 101 SPBU aktif di DIY,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya