Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus (SPBK) Nelayan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus (SPBK) Nelayan di Sadeng Gunungkidul dianggap tidak menguntungkan.
Kepala Seksi Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Supanto mengakui bahwa keberadaan SPBK nelayan Sadeng memiliki masalah yang komplek.
Di satu sisi, keberadaan fasilitas ini sangat dibutuhkan nelayan, tapi dari sisi bisnis usaha ini dirasa belum baik karena konsumsinya yang relatif kecil, karena dalam satu bulan kebutuhannya hanya di kisaran 32 kiloliter.
“Ini belum bicara kondisi fisik bangunan,” katanya, Senin (6/2/2017).
Menurut dia, dari sisi bangunan juga bermasalah karena kondisinya tak lagi memenuhi persyaratan karena fasilitasnya banyak yang sudah rusak.
Untuk bisa diperbaiki lagi membutuhkan biaya yang besar dan hampir sama dengan membuat baru. Sementara, sambung dia, jika dilihat dari sisi bisnis keberadaannya juga belum menguntungkan.
“Untuk masalah SPBK, sudah pernah berkoordinasi dengan pertamina, tapi sampai sekarang belum ada solusinya sehingga kondisinya dibiarkan begitu saja,” kata Supanto.