SOLOPOS.COM - Aktivitas bongkar muat beras di Gudang Perum Bulog Divisi Regional DIY, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Selasa (18/4). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (DIY) mengklaim stok pangan, yakni beras dalam keadaan cukup

Harianjogja.com, JOGJA-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (DIY) mengklaim stok pangan, yakni beras dalam keadaan cukup. Bulog DIY mencadangkan 3.000 ton beras untuk Januari.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Kami akan tetap melakukan kerjasama antar daerah, yakni mencari daerah-daerah yang surplus beras. Untuk mencukupi kebutuhan beras DIY,” ujar Wakil Ketua TPID DIY, Budi Hanoto di Ruang Pertemuan Sekda DIY, Kompleks Kepatihan, Rabu (17/1/2018).

Budi mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi sejak akhir tahun lalu disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan evaluasi bersama yang digelar bersama Bulog, Dinas Pertanian DIY dan pihak terkait, faktor cuaca menjadi salah satu penyebabnya. Terlebih akhir tahun 2017, daerah penghasil beras di DIY mengalami bencana.

“Di samping itu, permintaan juga tinggi. Karena di ujung tahun, semua orang datang ke Jogja untuk berwisata, jadi permintaan pun naik,” ungkap Budi.

Upaya pengendalian harga di pasaran, kata Budi, terus dilakukan dengan pengawasan dan operasi pasar. Budi mengimbau kepada pedagang pasar untuk tidak mengambil untuk pada kondisi saat ini dengan cara menaikkan harga.

“Selain itu, terkait impor, seperti untuk DIY belum perlu, karena masih bisa disuplai dari lokal. Kalau pun nanti impor itu kebijakan dari pemerintah pusat dan jika kondisi memang darurat. Tapi saat ini, belum perlu,” ungkap Budi.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bulog Divre DIY, Miftahul Ulum. Ulum menambahkan stok beras saat ini berada di level cukup. Stok yang ada saat ini, kata dia, cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama empat bulan ke depan.

Lebih lanjut Ulum memaparkan penyaluran beras ke masyarakat juga tidak seperti tahun sebelumnya. Tahun ini penyaluran akan disalurkan secara bertahap dan terus berkurang.

“Bulan ini [Januari] disalurkan 3.000 ton, lalu bulan berikutnya 1.000 ton, semakin berkurang. Nanti juga akan ada penyaluran BPNT [Bantuan Pangan Non Tunai]. Bulan ini kami cadangkan sebanyak 3.000 ton itu,” jelas Ulum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya