STOK BERAS : Bulog DIY Siapkan Operasi Pasar Jika Ada Gejolak Harga

Hingga saat ini belum ada gejolak harga beras yang signifikan.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Ilustrasi beras (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA – Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta siap menggelar operasi pasar beras jika terjadi gejolak harga beras menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru di daerah itu.

“Untuk operasi pasar (OP) beras kami siapkan dengan alokasi tak terbatas jika memang ada gejolak harga menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY M Sugit Tedjo Mulyono seperti dikutip Antara, Selasa (22/12/2015).

Sesuai hasil pemantauan di lima kabupaten/kota, menurut Sugit, hingga saat ini belum ada gejolak harga beras yang signifikan. Pergerakan kenaikan harga beras rata-rata masih di kisaran Rp10-Rp50  sehingga belum memerlukan OP beras.

“Memang awal Desember ada gejolak, tapi sejak sepekan lalu harga sudah mulai stabil,” kata dia.

Bahkan, ia mengatakan, OP beras yang digelar atas permintaan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) DIY untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Natal di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) pada 3-10 Desember, tidak banyak diminati masyarakat. Dari 18 ton yang disediakan pada OP tersebut, hanya terjual 8 ton beras.

“Dari situ kami menyimpulkan bahwa harga beras masih dalam kondisi yang wajar,” kata dia.

Sesuai hasil pemantauan tim Bulog DIY di lima kabupaten/kota hingga 21 Desember 2015, harga beras IR 1 Rp10.000 per kilogram (kg), beras IR Super Rp10.700 per kg, beras IR 2 Rp9.500 per kg, beras mentik kualitas 1 Rp11.700 per kg, dan beras mentik kualitas 2 Rp10.600 per kg. “Sementara untuk beras raskin Rp7.900 per kg dan paling mahal Rp11.500 per kg,” kata dia.