Jogja
Selasa, 7 Mei 2013 - 17:54 WIB

SEPUTAR JOGJA : Stok Darah PMI Jogja Belum Ideal

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Kantong Darah JIBI/Harian Jogja/Reuters

Foto Kantong Darah
JIBI/Harian Jogja/Reuters

JOGJA-Stok darah di Palang Merah Indonesia Cabang Kota Jogja rata-rata mencapai 50.000 kantong per tahun, padahal jumlah ideal adalah 75.000 kantong per tahun.

Advertisement

“Jumlah ideal yang seharusnya ada di PMI adalah 75.000 kantong per tahun. Ini karena PMI Cabang Kota Jogja menjadi rujukan dari kota atau kabupaten lain,” kata Sekretaris PMI Cabang Kota Jogja Harris Syarif Usman Selasa (7/5).

Menurut dia, PMI berupaya untuk terus meningkatkan partisipasi masyarakat dan pendonor untuk rutin melakukan donor darah guna menjaga ketersediaan darah di PMI Kota Jogja.

Advertisement

Menurut dia, PMI berupaya untuk terus meningkatkan partisipasi masyarakat dan pendonor untuk rutin melakukan donor darah guna menjaga ketersediaan darah di PMI Kota Jogja.

Berdasarkan data, jumlah pendonor tetap di PMI Kota Jogja telah mencapai 42.000 orang yang terus mendapatkan informasi apabila sudah tiba waktunya untuk kembali mendonorkan darah.

Bertepatan dengan peringatan Hari Palang Merah Internasional, PMI Kota Jogja akan memberikan penghargaan khusus untuk pendonor rutin dan juga pendonor rhesus negatif pada Rabu (8/5) malam di Halaman Benteng Vredeburg.

Advertisement

“Kami terus melakukan kampanye agar masyarakat bisa mendonorkan darahnya dan menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. Pendonor darah adalah pahlawan cinta,” katanya.

Salah seorang petugas PMI Kota Jogja, Noor Edy Hidayatullah mengatakan, ketersediaan darah selama Januari hingga awal Mei di PMI Kota Yogyakarta cukup baik dan bisa memenuhi permintaan masyarakat.

“Yang masih kurang adalah darah segar atau darah yang didonorkan dalam waktu 24 jam setelah diambil. Selain itu, permintaan trombosit juga masih sulit dipenuhi meskipun kami bisa memproduksi 20 kantong per hari,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, peralatan yang dimiliki oleh PMI Kota Jogja untuk memastikan darah dalam kondisi sehat sudah cukup baik. Setiap darah yang akan didonorkan harus melalui pengecekan sehingga bebas Hepatitis B, Hepatitis C, HIV dan Sifilis.

Sementara itu, untuk mendukung biaya operasional PMI, maka selama Mei hingga Juli akan digelar bulan dana PMI yang menargetkan mampu mengumpulkan dana hingga Rp500 juta.

Untuk mencapai target tersebut, PMI Kota Jogja akan bekerja sama dengan komunitas Malioboro mulai dari pedagang kaki lima, komunitas angklung, dan komunitas lain untuk bisa memberikan sumbangan sukarelakepada PMI selain upaya rutin yang selalu dilakukan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif