Jogja
Kamis, 16 Oktober 2014 - 00:20 WIB

Sudah Dipangkas Rp2 Miliar, Anggaran Kunker di Bantul Belum Tentu Habis

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL- Anggaran kunjungan kerja (kunker) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah dipangkas Rp2 Miliar. Meski demikian, anggaran yang ada belum tentu habis hingga Desember mendatang.

Sekda Bantul Riyantono menyatakan telah memangkas lebih dari Rp2 miliar biaya perjalanan dinas dalam anggaran perubahan tahun ini.

Advertisement

Riyantono menambahkan, kendati telah dikurangi sebanyak Rp2 miliar ia tidak yakin Pemkab Bantul mampu menghabiskan seluruh anggaran perjalanan dinas hingga Desember mendatang.

Bila anggaran tidak terserap hingga tutup tahun, maka sisanya akan dikembalikan ke kas daerah menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) 2014.

“Jadi enggak masalah kalau tersisa, dan saya yakin enggak akan bisa habis semuanya,” ujar Riyantono, Selasa (14/10/2014).

Advertisement

Sesuai surat evaluasi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai anggaran perubahan Kabupaten Bantul 2014, total dana perjalanan dinas di seluruh SKPD di Bantul di anggaran perubahan diusulkan ditambah Rp5 miliar.

Dari sebelumnya Rp27 miliar di APBD murni menjadi Rp32 miliar di APBD Perubahan. Dengan adanya pemangkasan hingga Rp2 miliar, maka total anggaran perjalanan dinas Pemkab Bantul selama 2014 menjadi sebesar Rp30 miliar.

Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo menyatakan, lembaganya mengurangi biaya kunker ke luar daerah sebesar Rp1,4 miliar. “Kami sepakat mengurangi perjalanan dinas,” terangnya.

Advertisement

Catatan Sekretaris DPRD Bantul Helmi Jamharis menyebutkan, total biaya kunker DPRD Bantul pada APBD murni sebesar Rp10,9 miliar dan diusulkan naik menjadi Rp11,9 miliar pada APBD Perubahan.

Helmi menyatakan, pengurangan biaya perjalanan dinas akan diikuti dengan pengurangan aktivitas kegiatan kunker ke luar daerah. “Misalnya bimbingan teknis untuk anggota Dewan baru yang harusnya digelar di Jakarta bisa dilaksanakan di DIY, jadi dapat mengurangi anggaran,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif