SOLOPOS.COM - Karcis Parkir Sepeda Motor Pasar Malam Perayaan Sekaten yang Rp2.000 lebih mahal dari yang ditentukan Camat Gondokusuman, Agus Arif, Minggu (12/11/2017). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)
Kraton belum memberikan keterangan langkah tegas apa yang akan dilakukan terkait masalah parkir.
Harianjogja.com, JOGJA–Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tidak pernah mengeluarkan surat izin kepada siapapun untuk menjalankan usaha parkir di Alun-Alun Utara. Pihak kerajaan juga menghimbau masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ada.
“Kraton enggak pernah berurusan dengan parkir,” ucap Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono lewat pesan pendek, Selasa (26/12/2017).
Seperti diketahui, kawasan Alun-Alun seharusnya steril dari segala macam aktivitas parkir, kecuali saat Pasar Malam Perayaan Sekaten (PPMS), tapi ketentuan tersebut dilanggar oleh sejumlah oknum yang tidak taat aturan. Bahkan, mereka mematok tarif parkir yang melebihi ketentuan. Betapa? tidak, untuk mobil, harga yang yang harus dibayar sebesar Rp20.000 sementara mobil travel Rp40.000.
Merasa dikibuli dan ditipu, sebuah akun Facebook bernama Wiwik Shopie Wiwik Sophie lantas memposting foto selembar karcis tiket di Alun-Alun Utara. Unggahan ini pun kemudian ramai menjadi perbincangan warganet.
Jika berkaca pada Peraturan Daerah Kota Jogja No.5/2012 tentang Retribusi Jasa Umum, tarif parkir untuk mobil sebenarnya hanya sebesar Rp2.000, bus sedang Rp15.000 dan bus besar Rp20.000. Walau jelas-jelas melanggar, namun Dinas Perhubungan Kota Jogja tidak bisa mengambil tindakan, karena merasa hal tersebut bukan wewenangnya. Sebab Alun-Alun Utara masuk kawasan Kraton.
GKR Condrokirono menambahkan, jika memang pada suatu area ada tanda di larang parkir, seharusnya tidak boleh digunakan untuk parkir. Saat ditanya apakah Kraton akan mengambil tindakan atau tidak terkait parkir ilegal itu, hingga saat berita ini dibuat, pertanyaan tersebut belum dijawab.