SOLOPOS.COM - Sejumlah relawan saat mendorong mobil yang mogok lantaran gagal melewati salah satu tanjakan di Jalur Cinomati, Kamis (29/6/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Aparat dan masyarakat jaga ketata jalur Cinomati.

Harianjogja.com, BANTUL–Jalur Cinomati yang jadi jalur alternatif wisata menuju kawasan Mangunan-Dlingo dijaga ketat oleh aparat kepolisian Polres Bantul, SAR DIY dan masyarakat setempat.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Sejak Sabtu (23/12/2017) lalu hingga kini tercatat ratusan kendaraan baik roda empat maupun dua yang tak kuat menanjak dan harus didorong oleh para relawan tersebut.

Hal itu membuat pihak Polres Bantul mempertimbangkan jalur ini ditutup jika kondisi lalu lintas di jalur tersebut lumpuh akibat banyaknya kendaraan yang terhenti.

Bondan Supriyanto, Koordinator Disaster SAR DIY Wilayah Bantul Timur yang ikut berjaga di lokasi mengatakan, wisatawan yang harus ekstra hati-hati jika lewat Cinomati.

Meskipun lebih dekat, jalur CinoMati ini lebih berbahaya dibanding jalur Imogiri karena tanjakan lebih curam dan jalan yang sempit. Di sisi kanannya terdapat jurang sedalam 337 meter yang membuatnya mendapat sebutan jalur tengkorak.

Sedangkan di beberapa titik, derajat kemiringan cukup tajam. Titik 16 misalnya yang kemiringannya mencapai 47 derajat dan membuat banyak kendaraan kerap kali tak kuat dan melorot di titik tersebut. Bondan menyebut total ada 43 nomor yang terpasang di 43 titik mulai dari Pleret sampai wilayah Dlingo.

Pemasangan nomor ruas jalan ini menurutnya bertujuan untuk mempermudah koordinasi antar relawan. Agar petugas yang disebar di beberapa spot bisa langsung mengetahui titik mana yang butuh penanganan ekstra. Misalnya jika terjadi kendaraan yang mogok atau potensi kecelakaan. Wisatawan juga bisa memanfaatkan nomor ruas jalan yang dipasang ini untuk meningkatkan kewaspadaan.

Bondan meminta wisatawan waspada jika nomor ruas jalan berwarna merah karena spot tersebut butuh tingkat kewaspadaan ekstra, baik karena tikungan tajam atau tanjakan. “Paling bahaya ruas jalan nomor 15, 16 dan 17, jalan menanjak tajam dan menikung,” ucapnya, Selasa (26/12/2017).

Bodan menyebut selama beberapa hari berjaga, sukarelawan telah membantu mendorong ratusan mobil dan motor yang tak kuat menanjak.

Ia menambahkan Pos Terpadu Jalur Cinomati ini masih akan dijaga hingga Selasa (2/1/2018) mendatang untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat pergantian tahun. Pasalnya ia memprediksi jalur tersebut bakal sangat padat saat malam tahun baru, mengingat banyaknya wisatawan yang mungkin akan memanfaatkan jalur Cinomati untuk merayakan malam pergantian tahun di Mangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya