SOLOPOS.COM - ilustrasi (google.com/img)

ilustrasi (google.com/img)

KULONPROGO–Turunnya temperatur udara akhir-akhir ini menjadi kendala pengembangbiakan bibit ikan di Kulonprogo, alhasil, pemenuhan permintaan pasar terganggu.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Ditemui Rabu (18/7) siang, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Iwak Banyu, Ngestiharjo, Muhtarom Asrori mengungkapkan, musim kemarau di mana suhu udara turun beberapa derajat menjadi penghambat pertumbuhan ikan, baik jenis lele maupun gurameh. Pasalnya, dengan suhu yang rendah, waktu pembesaran benih menjadi lebih lama.

“Biasanya dua bulan itu sudah bisa, tapi justru meleset menjadi tiga bulan karena kalau suhu udara turun, suhu air juga jadi lebih dingin sehingga pertumbuhan benih melambat,” ujarnya.

Akibat pertumbuhan terhambat, banyak pokdakan yang kesulitan memenuhi permintaan benih dari berbagai daerah. Pokdakan Iwak Banyu harus bekerja keras memenuhi permintaan enam hingga delapan kuintal benih per minggu.

Terpisah, Rustam Afandi, penyuluh perikanan dari Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (PB3K) Kecamatan Wates membenarkan setiap memasuki musim kemarau yang ditandai turunnya suhu udara, menghambat pertumbuhan benih ikan.

“Sebenarnya solusinya bisa dengan cara memasang penghangat air atau heater tapi perlu biaya juga. Ini yang sering menjadi kendala,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya