Jogja
Minggu, 6 Desember 2015 - 08:20 WIB

SUKSESI PAKU ALAM : Dituduh Mengambil Paksa Kiai Manik Kumolo, Ini Tanggapan Kubu Suryodilogo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abdi dalem Kadipaten Pakualaman memasukkan kembali kereta pusaka Kyai Manik Kumolo ke dalam Museum Kereta seusai upacara jamasan di Dalem Seworenggo, Kompleks Pura Pakualaman, Jogja, Jumat (07/12/2012). Empat kereta yang dijamas antara lain Kyai Brajanala, Kyai Manik Kumolo, Nyai Rara Kumenyar dan Nyai Manik Braja. Kempatnya terakhir bertugas pada kirab upacara penobatan Paku Alam IX pada 31 Mei 1999. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Suksesi Paku Alam masih berkutat masalah perebutan kereta.

Harianjogja.com, JOGJA-Penghageng Urusan Pambudaya Puro Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Kusumo Parasto merasa heran dituduh mencuri empat kereta, salah satunya Kereta Kiai Manik Kumolo dari Museum Patra. (Baca Juga : SUKSESI PAKU ALAM : Kyai Manik Kumolo Jadi Rebutan)

Advertisement

“Semua kereta itu kan milik lembaga Pakualaman yang sah dan diakui oleh Undang-undang Keistimewaan DIY,” kata Kusumo Parasto, melalui sambungan telepon Jumat (4/12/2015) malam.

Kusumo Parasto merupakan penghageng versi Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo. Menurutnya semua pusaka yang ada di Puropakualaman, termasuk Kereta adalah milik lembaga Puro Pakualaman yang sah.

Ia mengaku terpaksa mengambil empat kereta dari museum yang terletak di sisi kanan pintu masuk Pakualaman, karena posisi museum dalam keadaan terkunci. Sementara keempat kereta itu akan digunakan untuk kirab Suryodilogo usai jumenengan pada 7 Januari nanti.

Advertisement

“Kereta itu kan ada beberapa bagian yang harus diperbaiki, maka harus dipersiapkan dari sekarang,” katanya. (Baca Juga : SUKSESI PAKU ALAM: Suryodilogo Tak Diizinkan Naik Kyai Manik Kumolo)

Saat ini keempat kereta disimpan di salah satu ruangan di sisi barat Puro Pakualaman. Kereta itu tengah diperbaiki oleh abdi dalem.

Sebelumnya, kubu Anglingkusumo mempersoalkan pengambilan paksa empat kereta dari museum Patra yang dikuasai kubu Anglingkusumo pada Kamis (3/12/2015), siang, sekitar pukul 13.30 WIB. Pihak Anglingkusumo pun berencana melaporkan tindakan kubu Suryodilogo ke polisi karena telah merusak pintu museum yang merupakan cagar budaya. Anglingkusumo pun menganggap apa yang dilakukan kubu Suryodilogo adalah pencurian karena mengambil paksa kereta tanpa izin.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Suksesi Paku Alam
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif