SOLOPOS.COM - Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan (dua kiri) ketika memaparkan kondisi Bank BPD DIY dalam media gathering di Gedung Bank BPD DIY, Jogja, Rabu (11/5/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Suku bunga kredit terus ditekan, salah satunya di Bank BPD DIY

Harianjogja.com, JOGJA–PT Bank BPD DIY melakukan penyesuaian suku bunga kreditnya seiring dengan harapan Pemerintah untuk menerapkan suku bunga single digit.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan, Bank BPD DIY mulai menerapkan suku bungat single digit. Khusus untuk kredit produktif komersil dengan plafond sampai dengan Rp5 miliar, Bank BPD DIY akan memberikan suku bunga mulai dari 9,75%.

“Langkah tersebut sesuai dengan visi dan misi Bank BPD DIY yaitu memberikan kontribusi dalam mendorong peningkatan ekonomi daerah,” ucap dia dalam Media Gathering di Gedung Bank BPD DIY, Jogja, Rabu (11/5/2016).

Ia menjelaskan, saat ini kondisi ekonomi masih belum pasti. Penurunan suku bunga kredit tersebut diharapkan mampu memberikan stimulus terhadap dunia usaha sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian baik di DIY maupun nasional.

Ia mengatakan, bank-bank Pemerintah mulai masuk pada bunga single digit. Bank BPD DIY sebelumnya sudah memiliki program-program dengan suku bunga single digit. Penerapan itu baru bisa dilakukan saat ini karena kondisi terdahulu belum mendukung. Sebelumnya, Pemerintah hanya memberikan dorongan-dorongan tetapi tidak diikuti dengan stimulus yang nyata.

Kondisi tahun ini berbeda karena ada stimulus yang jelas yakni subsidi Pemerintah terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga suku bunga bisa menjadi 9% untuk KUR. Kemudian, BI rate juga semakin turun, dan Bank BPD DIY sudah bisa mengendalikan suku bunga sana sehingga pemberikan kredit dengan suku bunga single digit bisa dimungkinkan.

Selain itu, Bank BPD DIY juga sudah bisa memberikan penyaluran KUR. Bank BPD DIY sudah mengajukan permohonan dan memenuni persyaratan yang dibutuhkan. Bank BPD DIY pun menjadi satu bank umum yang direkomendasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bank penyalur KUR  karena kualitas pembiayaan atau kredit Bank BPD DIY yang baik. Hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah yakni sekitar 1%.

Bambang menyebutkan, target penyaluran KUR untuk tahap awal sebesar Rp50 miliar. Besaran itu dibagi menjadi dua penyaluran yakni Rp30 miliar untuk kredit retail dan Rp20 miliar untuk kredit mikro. “Itu target awal kami, kalau penyaluran bisa cepat maka boleh mengajukan lagi,” terang dia.

Direktur Pemasaran PT Bank BPD DIY Bambang Kuncoro mengatakan, di tengah kondisi ekonomi saat ini, strategi yang diterapkan Bank BPD DIY adalah bertahan tetapi bertumbuh. Ada optimisme untuk triwulan II 2016. “Kami akan fokus pada nasabah existing kami agar mereka tidak lari ke bank lainnya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya