Sulit Cari Warga Yang Mau Jadi Ketua RT

ilustrasi

JOGJA—Pemkot Jogja akan melaksanakan pemilihan ketua RT dan RW secara serentak. Pemilihan yang tertunda selama setahun tersebut diagendakan berlangsung hingga akhir Maret. Targetnya, 1 April RT RW sudah diisi pengurus baru.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Jogja, Hudiakto Prasetyo mengatakan, pemilihan yang diagendakan tiga tahun sekali itu terkendala minimnya kesediaan warga. Hudiakto mengakui adanya kesulitan mendapatkan warga yang mau bekerja sosial menjadi Ketua RT maupn RW.

Menurut dia, Pemkot sejuh ini memberi arahan dan bantuan dana sebesar Rp200.000 untuk kegiatan pemilihan RT maupun RW. Dalam Perwal No92/2002 terkait pemilihan RT RW dijelaskan proses pemilihan dilakukan secara demokratis. “Tetapi teknis pelaksanaan diserahkan ke masing-masing wilayah, musyawarah warga disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing wilayah,” katanya di kompleks Balaikota, Selasa (14/2).

Hudiakto melanjutkan, minimnya kesediaan warga dipengaruhi beban dan tanggung jawab sebagai Ketua RT maupun RW yang dinilai tidak mudah. Secara struktural pelayanan, RT dan RW dibutuhkan untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Namun demikian, hal tersebut menurutnya, tidak mudah untuk dilaksanakan.

Salah satu persoalan yang dirasakan menjadi berat adalah mengenai kebijakan yang berhubungan dengan bantuan sosial. “Misalnya saja KMS, ketika warga yang semula mendapatkan kartu kemudian tercoret, RT yang harus langsung berhadapan dengan masyarakat. Makanya sulit mendapatkan calon,” ujarnya.

Di Jogja kini tercatat 614 RW dan 2.524 RT dari 14 kecamatan. Pengurus RT dan RW seharusnya sudah selesai masa bakti pada 2011 lalu, namun diperpanjang karena kegiatan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Pengurus baru RT dan RW hasil pemilihan akan menjabat hingga 2015 mendatang. (Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)