SOLOPOS.COM - Ilustrasi budi daya kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Tanaman kedelai

Harian Jogja.com, JOGJA—Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan satu-satunya cara untuk mengurangi impor kedelai adalah dengan meningkatkan produktivitas kedelai lokal.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Namun persoalannya, Indonesia yang berada di iklim tropis bukanlah negera yang cocok untuk mengembangkan kedelai. Karenanya, butuh terobosan berupa teknologi baru agar petani dapat mengembangkan kedelai.

Persoalan ini menjadi salah satu topik yang disampaikan kepada Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Paskorn Siriyaphan, saat berkunjung ke Kantor Gubernur DIY di Gedung Wilis, Komplek Kepatihan, Kamis (12/11/2013).

“Ada tidak di Thailand teknologi untuk mengembangkan kedelai di daerah tropis. Sebab di sana kan iklimnya sub tropis,” kata Sultan.

Sultan mengatakan, petani tidak memungkinkan menanaman kedelai karena produktivitas kedelai hanya dua ton per hektare. Angka itu jauh lebih kecil dari produktivitas padi.

Menurut Sultan, Paskorn Siriyaphan siap merespons keinginan Sultan setelah pihaknya berkonsultasi dengan pemerintah Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya